JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Seorang pelajar di salah satu SDN Wilayah Pamekasan, Madura, Jawa Timur nyaris menjadi korban penculikan anak. Dugaan penculikan anak tersebut terjadi pada saat pelajar berinisial JAR berusia 7 tahun hendak pulang dari sekolah.
Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah menyampaikan, bahwa dugaan tindak pidana percobaan penculikan anak dibawah umur tersebut terjadi pada hari Senin (30/1/2023) kemarin sekira pukul 11.00 WIB.
Dugaan tindak pidana percobaan penculikan anak itu terjadi di depan Kantor Bupati Pamekasan tepatnya di depan Tulisan Kantor Bupati Pamekasan.
Menurut pengakuan ayah korban, lanjut AKP Nining sapaan akrabnya, bahwa kronologis kejadiannya yaitu berawal pada saat JAR pulang sekolah. Waktu itu, JAR masih berhenti untuk melihat aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung DPRD Pamekasan.
Sepulang dari melihat aksi unjuk rasa korban bertemu dengan dua orang laki-laki yang tidak dikenal. Kemudian, kata AKP Nining, korban diajak untuk ikut bersama tetapi dia menolak.
"Karena korban menolak, akhirnya tangan korban ditarik dan korban memberontak alias melawan sampai kancing lengan baju korban lepas dan sepeda anginnya jatuh," paparnya.
Selain itu, JAR sempat menendang sepeda motor yang dikendarai oleh terduga. Akibatnya, sepeda motor Vario hitam tersebut jatuh.
"Korban berusaha menolak sambil melawan dengan menendang sepeda motor milik terduga sampai terjatuh. Ciri-ciri sepeda motor yang digunakan oleh terduga yaitu Vario Hitam," paparnya.
Selain itu, terduga juga mengancam JAR dengan memperlihatkan senjata tajam berupa celurit.
"Karena diperlihatkan celurit korban lari pulang ke rumah dan melaporkan ke orang tuanya," ungkap dia.
Lebih lanjut, AKP Nining menuturkan, bahwa atas peristiwa itu ayah korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pamekasan.
"Dasar laporan Polisi : LP-B/42/I/2023/SPKT/ SATRESKRIM/POLRES PAMEKASAN, tanggal 30 Januari 2023," pungkasnya. (did)