JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Viral di media sosial, seorang kuli bangunan berinisial MH, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, diduga menjadi korban penganiayaan oknum Polisi hingga opname tiga hari di Puskesmas setempat.

Informasi tersebut tersebar di salah satu grup Facebook Suara Rakyat Bondowoso (SRB) usai diunggah oleh akun Facebook Fathan Asirutt pada Sabtu (11/11/2023) kemarin.

Dalam postingannya, Fathan yang mengaku sebagai keponakan korban, menyertakan foto kondisi korban MH disertai keterangan di dalamnya.

" Klok sudah begini sapa yang bertanggung jawab puaaaaaaakkk," tulisnya di postingan tersebut, Minggu (12/11).

Ia kemudian menjelaskan kronologi kejadian dugaan penganiayaan yang disinyalir terjadi pada Senin (6/11) lalu. " Dia kerja sama saya di desa gentong kecamatan tlogosari," terangnya.

Korban disebut pulang pada Senin (6/11) sore sekira pukul 15.56 WIB. " Singkat cerita jam delapan malam dia ini belum nyampek ke rumahnya lalu sie istrinya ngubungin saya bahwa sie korban ini belum nyampek rumah," tulisnya.

Di waktu bersamaan, keluarga diberi tahu dari seseorang bernama Anton bahwa MH di hari itu memperbaiki kulkas. " Dan sie Anton ini bilang bahwa paman saya ini di bawa orang," katanya.

Namun, Anton mengaku tidak tahu identitas oknum yang membawa MH. " Lama kelamaan semua masyarakat rumah berbondong bondong mencarinya namun nihil. Sampai jam dua belas malam tak ada hasil, akhirnya masyarakat pulang ke rumah masing masing," jelasnya.

Keesokan harinya pada Selasa (7/11) sekitar pukul 09.00 WIB, aparat desa Sukorejo memberi tahu bahwa MH berada di Mapolres Bondowoso. " Keluargapun bingung juga masrakat RT 7, desa sukorjo (Sukorejo,red) ini bingung loh kok bisa ada di sana," akunya.

Kata Fathan, dua warga desa Sukorejo kemudian mendatangi Mapolres Bondowoso untuk memastikan kebenarannya.

" Ternyata benar adanya keluarga yang ada di rumah pun menantikan kabar dari orang dua ini. Setelah mendengar keluarpun menangis ada apa dan kenapa," tulisnya.

Kemudian pada Selasa (7/11), MH sampai di rumah dalam keadaan babak belur. " Karena sie paman saya ini sudah gak kuat nahan sakit, akhirnya keluarga membawanya ke rumah sakit (Puskesmas) sumber wringin ingin dia di fisum," terang Fathan dalam unggahannya.

Pihak Puskesmas Sumberwringin menolak permintaan itu dengan dalih harus didampingi pihak kepolisian. " Nah dari sinilah bahwa paman saya ini di tuduh mencuri uang di rumah pak anib," papar Fathan.

Tuduhan itu disampaikan atas kejadian yang diperkirakan 15 hari lalu yang membuat MH dibawa ke Mapolres Bondowoso, kendati kemudian dilepas.

" Keluarga tidak terima ini pak. Dimana keadilannya?" tandas Fathan.

Sementara saat dikonfirmasi dari pihak keluarga korban, MH mengaku digebuki oknum polisi usai dibawa ke Mapolsek dan dilanjutkan ke Mapolres pada Senin (8/11).

Suami saya mengaku dipukuli saat di Polsek dan di Polres. Kondisi matanya ditutup," kata Miswati, istri MH.

Akibat perlakuan itu, MH menjalani rawat inap selama 3 hari 3 malam di Puskesmas Sumberwringin.

" Walaupun dibolehkan pulang, suami saya sampai sekarang masih merasa sakit di bagian tulang rusuk, punggung dan bagian pipi," tutur Miswati.

Kapolsek Sumberwringin, AKP Yunaryanto hingga berita ini ditulis belum memberikan keterangan.

Upaya konfirmasi via sambungan telepon dan pesan singkat via WhatsApp tidak ada respon.

Sementara Kapolres Bondowoso, AKBP Bimo Ariyanto saat dikonfirmasi meminta data lanjutan tentang peristiwa tersebut.

Setelah data informasi tersebut disampaikan, Kapolres Bondowoso menjawab dengan singkat via pesan WA. " Saya cek," ucapnya singkat. (Eko).