JATIMPOS.CO//JEMBER- Rektor Universitas PGRI Argopuro (UNIPAR) Jember yang berinisial RS dilaporkan ke Polisi atas dugaan pelecehan seksual terhadap salah satu dosen perempuan. Laporan dilakukan suami korban, MH pada Rabu (16/6/2021).

MH bercerita atas kejadian yang menimpa isterinya itu terjadi saat perjalanan dalam rangka menghadiri diklat dosen pengampu mata kuliah ke-PGRI-an di Hotel Plaza Tanjung Tretes Pasuruan pada 4-5 Juni 2021.

Dikatakan, bahwasanya sikap dari rektor di dalam mobil saat perjalanan menuju pasuruan sudah sangat membuat isterinya ketakutan. Wajar saja karena korban adalah satu - satunya perempuan yang ada di mobil tersebut.

"Dilokasi pun (hotel) istri saya tidak pernah membayangkan rektor melakukan pelecehan seksual" tuturnya.

Informasi yang diperoeh Jatim Pos, setelah ada laporan itu, RS mengundurkan diri dari jabatanya sebagai Rektor. Selain itu RS juga mengaku khilaf ketika ingin mencoba mencium salah satu dosen tersebut.

Kepala Biro III Bidang Humas, Perencanaan Dan Kerjasama UNIPAR Jember, Achmad Zaki membenarkan adanya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu petinggi di kampusnya.

Ia menjelaskan bahwasanya pihak kampus telah memberikan keputusan dan klarifikasi terkait adanya kasus pelecehan seksual oleh petinggi UNIPAR terhadap salah satu dosen.

"Ya..sudah diputuskan dan di klarifikasi kemarin. Jadi hari ini bukan wewenang saya. Sekarang sudah masuk pada persoalan sifatnya personal. Silahkan konfirmasi pada yang bersangkutan" paparnya, saat dikonfirmasi Jatim Pos via chat.

Achmad Zaki berharap atas kejadian ini nantinya kampus UNIPAR lebih kuat dan lebih baik lagi. “Apalagi lembaga ini ditujukan untuk mengamankan, mensejahterakan, mengawal. Yayasan juga begitu, bagaimana kita saling menjaga satu sama lain, saling asah saling asuh,” ujarnya.

Berdasarkan info yang beredar, bahwasanya terduga RS sudah mengundurkan diri dari jabatanya sejak Kamis 17 Juni 2021.

Sebenarnya RS sudah mengaku mendapat surat peringatan 1 (SP 1). Namun ada desakan terhadap dirinya dari beberapa karyawan dan dosen yang mendesak agar mengundurkan diri. (fat)