JATIMPOS.CO/SURABAYA - Kementrian Komunikasi dan Informatika mengajak wanita Indonesia untuk turut serta membangun perekonomian bangsa melalui sektor digital. Hal tersebut dikemukakan oleh Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika dalam webinar Women in Digital Enterpreneurship, Rabu (21/04/21).
Seminar ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini dan Girls in ICT Day 2021 World Wide Events dan akan berlangsung hingga Kamis (22/04/21) secara daring.
“Selama pandemic covid-19 ini, makin banyak wirausahawan wanita yang berkecimpung di sektor ekonomi digital. Hal ini menjadi momentum untuk memperkuat kemauan dan upaya untuk meningkatkan kesetaraan gender, keterwakilan dan peran aktif wanita di berbagai bidang ” ujar Jhonny.
Faktanya, menurut United Nations (UN) Women pada tahun 2020 ditemukan bahwa 54% wanita lebih banyak menggunakan akses internet untuk keperluan bisnis daripada penggunaan internet pada laki-laki.
Dalam tatanan usaha mikro di Indonesia, 68% perempuan telah menggunakan internet sebagai sarana promosi, pemasaran, penjulan produk dan pengembangan bisnis. Menurut Bank Indonesia, pada tahun 2021 ini aktivitas transaksi ekonomi digital diproyeksikan akan berkontribusi sebesar 337 triliun terhadap perekonomian nasional, yang artinya angka tersebut naik 32% dari tahun 2020 yang lalu.
“Menurut studi Global Gender Gap 2021 oleh World Economic Forum (WEF), disparitas gender dalam isu politik baru dapat diatasi dalam kurun waktu 145 tahun . Sedangkan kesetaraan gender dalam isu kesempatan dan partisipasi ekonomi baru akan terwujud setelah 268 tahun,“ imbuh Jhonny.
Agar hal ini tidak terjadi, maka pemerintah bersama seluruh kementrian dan Kominfo akan berupaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender yang diharapkan dapat terwujud sesegera mungkin.
“Oleh karena itu, untuk mengoptimalisasi potensi perempuan Indonesia yang makin berdaya di segala sektor, peningkatan ketrampilan untuk menjadi lebih tanggap dan adaptif akan terus kita dorong agar tercipta pula 22.000 Wirausaha digital Indonesia di era revolusi 4.0,” kata Jhonny. (*)