JATIMPOS.CO/JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan laju pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, hingga tanggal 9 Mei 2021 cakupan vaksinasi telah mencapai sekitar 22 juta dosis dengan kapasitas vaksinasi mencapai 500 ribu per hari.

“Kita menembus angka (cakupan vaksinasi) 10 juta (dosis) sejak 13 Januari itu di 26 Maret, 20 juta itu di tanggal 30 April. Jadi dari dalam sebulan kita bisa naik 10 juta. Ini membuat totalnya kita sudah sampai sekarang Rp22 juta [dosis],” ujarnya dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19 yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (10/05/2021), di Jakarta.

Menkes menyampaikan, setelah sempat terjadi penurunan laju vaksinasi karena adanya penurunan suplai, pada bulan Mei pasokan vaksin guna memenuhi kebutuhan program vaksinasi di Tanah Air kembali mengalir.

“Alhamdulillah dengan bantuan banyak kementerian, Pak Airlangga juga banyak bantu, Pak Presiden banyak bantu, sehingga stok kita akan naik lagi di bulan Mei ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, Budi G. Sadikin meminta jajaran pemerintah di daerah untuk kembali mengakselerasi laju penyuntikan vaksin.

“Pesan saya ke seluruh aparat di daerah kita mulai menggenjot lagi ya karena jumlah stok vaksinnya sudah cukup. Di bulan Mei sesudah Lebaran segera kita genjot lagi vaksinasinya untuk bisa naik. Kalau bisa kita coba menyentuh satu juta per bulan di bulan Juni,” ujarnya.

Dalam keterangan persnya, Menkes juga menyampaikan apresiasi kepada daerah yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi terutama bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).

“Saya terima kasih ke Provinsi Bali, DKI Jakarta, dan Jogja yang relatif sudah tinggi suntikan lansianya, sehingga mereka secara bertahap sudah mulai dibuka untuk suntikan golongan masyarakat umumnya,” ujarnya.

Budi menambahkan, pihaknya akan memberikan tambahan pasokan vaksin bagi daerah-daerah tersebut.

“Kami akan memberikan vaksin tambahan supaya mereka bisa cepat menyelesaikan karena lansia itu adalah yang kritikal. Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi untuk provinsi-provinsi lain segera suntik lansianya segera cepat selesai, karena semakin cepat selesai kita makin segera lebih cepat untuk membuka vaksinasi ini kepada masyarakat umum,” tandasnya.

Vaksin Gotong Royong

Selain program vaksinasi yang digulirkan pemerintah, untuk mencapai herd immunity juga didorong pelaksanaan vaksin dengan skema Gotong Royong.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyampaikan, untuk pelaksanaan skema ini telah disiapkan vaksin Sinopharm dan CanSino.

“Sudah tersedia 500 ribu [dosis vaksin] dari 7,5 juta kontrak vaksin Sinopharm. Vaksin lain yang akan digunakan adalah CanSino dan ini sudah dipersiapkan 5 juta [dosis vaksin],” ujarnya.

Airlangga menyampaikan, harga untuk skema vaksinasi ini adalah Rp500 ribu dengan rincian Rp375 ribu untuk dosis vaksin ditambah Rp125 ribu untuk distribusi dan penyuntikan.

“Ini juga sudah memperoleh sertifikasi baik dari Badan POM [Pengawas Obat dan Makanan] maupun dari MUI [Majelis Ulama Indonesia]. Tentunya vaksin Gotong Royong ini diharapkan sudah bisa dilaksanakan nanti tentu di akhir bulan Mei ini,” ujar Ketua KPCPEN. (yus)