JATIMPOS.CO//SEMARANG - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) berlangsung tanggal 10 hingga 12 November 2021 di Metropark Hotel view Semarang, Jawa Tengah, dihadiri Ketua KPK RI Firli Bahuri.
Setelah memberikan sambutan, Ketua KPK membuka ruang dialog dengan peserta Rakernas yang diikuti 30 Provinsi se Indonesia. Hadir juga Komisioner Dewan Pers, Agung Dharma Jaya sekaligus membuka kegiatan Rakernas.
“Rakernas JMSI seharusnya memunculkan enam pertanyaan strategis dalam perjalannya. Keenam pertanyaan itu, yakni dimana posisi JMSI saat ini?, apakah JMSI sudah cukup kuat untuk menjawab kebutuhan informasi masyarakat, dan kemana JMSI dibawa oleh Ketua Umum JMSI?” ujar Firli Bahuri.
Tak hanya itu, pertanyaan mengenai apa tujuan sesungguhnya JMSI berdiri juga harus terjawab. Hambatan dan tantangan apa yang dihadapi JMSI ke depan?, bagaimana peran JMSI ke depan? serta bagaimana JMSI bisa tiba di sana (peran di amsa depan)?
Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut harus mampu dijawab JMSI. Sebab banyak hal yang bisa dilakukan media, tidak hanya memproduksi dan mendistribusikan informasi, namun media bisa menggebrak dunia melalui tulisan-tulisannya.
"Indonesia akan mendapat keberuntungan ketika prediski bahwa tahun 2024 akan menjadin kekuatan ekonomi nke-5 di dunia. Di sini negara bisa maju ketika tidak ada korupsi di dalam masyarakatnya. Sebab "Corruption is a crime againt Humanity," terangnya.
Dikatakannya, jika ingin maju, maka tidak ada ruang untuk korupsi. Untuk diketahui penyebab Korupsi yakni karena Gone Theory dimana terdapat unsur keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan atau ada pemahaman keliru pada seseorang. Selain itu, juga faktor lemahnya sistem, dan juga rendahnya integritas.
Konstituen Dewan Per
Sementara itu Komisioner Dewan Pers Agung Dharma Jaya, membawa angin segar dalam Rakernas I Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI). Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pakar Pengurus Pusat JMSI ini mengatakan bahwa diharapkan sebelum Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022 JMSI sudah menjadi konstituen Dewan Pers.
“Insya Allah, JMSI akan segera menjadi konstituen Dewan Pers. Semoga sebelum HPN tahun depan, JMSI sudah masuk dalam kartu keluarga Dewan Pers. JMSI sendiri akan menjadi konstituen yang ke 11 jika nanti itu terwujud. Insya Allah itu bisa terwujud sebelum HPN,” ucap Agung
Agung menimpali bahwa jika JMSI kelak sudah menjadi konstituen Dewan Pers ke 11 maka, diharapkan menjadi penegas bahwa Dewan Pers sesungguhnya sangat terbuka, dan tetap menjaga kebebasan pers.
“Semoga ini nantinya akan menjadi penegas, bahwa Dewan Pers sangat terbuka terhadap seluruh organisasi pers yang ingin menjadi konstituen, dengan tetap memenuhi segala norma yang ditetapkan. Kepada Pengurus Pusat JMSI saya harapkan tetap memonitor, jika ada kekurangan kekurangan dalam rangka proses menjadi konstituen Dewan Pers,” kata Agung.
Pers yang Sehat
Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa menegaskan, misi penting hadirnya organisasi perusahaan media siber tidak sebatas menjadi konstituen Dewan Pers, namun jauh lebih dari itu adalah JMSI harus menjadi organisasi yang berkontribusi bagi terwujudnya pers yang sehat.
“Menjadi konstituten Dewan Pers memang penting bagi JMSI, tetapi mewujudkan komunitas pers yang sehat ditanah air, adalah tugas penting seluruh pengurus pusat hingga kepengurus daerah, kedepanya,” katanya.
Untuk mewujudkan komunitas pers yang sehat, kata Teguh, harus diawali dengan perusahaan pers yang sehat dan pekerja atau wartawan yang profesional.
“Jadi kata kunci yang ingin saya garis bawahi disini adalah, JMSI harus mampu mewujudkan perusahaan pers yang sehat dan wartawan yang profesional,” pungkas Teguh. (*)