JATIMPOS.CO/SURABAYA- Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 yang akan digelar di GOR Djarum, Kudus, pada 11–26 Oktober 2025, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur (Jatim) terus mengintensifkan persiapan.

Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan seleksi ketat untuk menentukan atlet terbaik.

Ajang ini menjadi momen penting bagi Jatim untuk mempertahankan dominasi di cabang olahraga beladiri tingkat nasional.  Prioritas diberikan kepada atlet yang sukses meraih medali emas dan perak pada PON XXI 2024 Aceh–Sumatera Utara.

“Kami sudah berkoordinasi dengan tim internal untuk memilih atlet yang akan bertanding, termasuk di nomor pertandingan apa. Modal awal kami adalah atlet-atlet peraih emas dan perak di PON Aceh–Sumut,” ujar Nabil, Selasa (2/9/2025).

Meski mengutamakan peraih medali, KONI Jatim juga membuka pintu bagi atlet baru yang memiliki potensi besar.

Pasalnya, beberapa cabang olahraga (cabor) menerapkan pembatasan usia atau melarang atlet berlabel tim nasional untuk tampil. Hal ini membuka kesempatan bagi talenta muda berbakat untuk unjuk gigi.

Nabil menegaskan, Jatim tidak akan mengikuti seluruh 225 nomor pertandingan dari 10 cabor yang dipertandingkan.

Fokus utama adalah mengirim atlet dengan peluang besar meraih medali emas dan perak. “Kami lebih selektif dalam mengirim atlet agar tidak ada yang hanya berpartisipasi tanpa hasil. Prioritas kami adalah medali emas dan perak,” tegasnya.

Untuk memastikan kesiapan maksimal, KONI Jatim terus menjalin koordinasi dengan pelatih dan pengurus provinsi (pengprov) setiap cabor. Diskusi mencakup strategi pelatihan, evaluasi peluang medali, hingga rencana jangka pendek menuju PON 2025.

Dengan waktu persiapan yang semakin sempit, Nabil meminta agar setiap cabor meningkatkan intensitas latihan sambil menjaga kebugaran atlet. “Kami ingin memastikan tidak ada atlet yang cedera sehingga bisa tampil maksimal di PON nanti,” katanya.

Selain itu, KONI Jatim juga akan memantau proses latihan secara ketat. “Latihan akan terus kami monitor agar semua atlet benar-benar dalam kondisi prima,” tambah Nabil, yang juga mantan Komisioner KPU Jatim.

PON Beladiri 2025 di Kudus menjadi panggung penting bagi Jawa Timur untuk kembali menunjukkan kekuatan di cabor beladiri.

Dengan strategi seleksi yang cermat dan persiapan matang, KONI Jatim optimistis mampu mengulang sukses pada PON sebelumnya serta membawa pulang medali sebanyak mungkin. (sa)