JATIMPOS.CO//SIDOARJO- Museum Mpu Tantular di Jl. Raya Buduran Sidoarjo menyelenggarakan “Gelar dan Peragaan Warisan Budaya” Rabu – Jum’at (26-28) Oktober 2022. Kegiatan ini melibatkan empat museum lain sebagai peserta dan rumah budaya pelestari keris Pamekasan.
“Empat museum itu diantaranya : Museum Provinsi Jateng Ranggawarsita, Museum Radyapustaka Surakarta, Museum Keris Surakarta dan Museum Mpu Tantular sebagai tuan rumah,” ujar Penanggung Jawab Kegiatan yang juga Ka UPT Museum Mpu Tantular, Dra. Nina Rossana, M.Si.
Kegiatan ini sekaligus momentum Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur dan Peringatan Sumpah Pemuda. Rangkaian kegiatannya diantaranya : pameran temporer koleksi museum, pesona koleksi museum, benda kriya masa lampau, lomba edukatif kultural; kidungan jula-juli tingkat pelajar SLTP dan SLTS se-Jatim dan pagelaran WBTB wayang kulit.
Kegiatan Gelar dan Peragaan Warisan Budaya di Museum berupa pameran bersama, peragaan kesenian serta lomba edukatif kultural.
Pameran bersama dilakukan dengan mencoba membuat konsep dan desain pameran dengan tema koleksi Kriya Masa Lampau. Partisipan kegiatan tidak hanya terdiri dari Museum MPU Tantular sebagai tuan rumah tetapi juga mengundang beberapa museum lain.
Kegiatan kedua adalah lomba kidungan jula juli dengan cara mengompetisikan peserta pelajar SLTP dan SLTA dalam olah keterampilan kidungan. Peserta akan dinilai oleh para juri dengan menetapkan beberapa kriteris. Kegiatan selanjutnya adalah pergearan WBTB Wayang Kulit yang akan menampilkan kepiawaian dalang beserta para niyaga untuk menampilkan berlangsugnya sebuah lakon.
Sasaran gelar dan kegiatan warisan budaya di museum kali ini adalah pegiat budaya budayawan , akademisi dan penikmat budaya serta masyarakat luas lainnya sejumlah 50 peserta.
Pergelaran WBTB wayang kulit digelar sebagai penutup tanggal 28 Oktober 2022 dengan menampilkan Dalang Ki Sinarto dengan lakon “ Wirata Parwa”, Pandawa Timbul. Rangkaian kegiatan gelar dan peragaan warisan di Museum tahun 2022 ini dilaksanakan secara langsung maupun daring melalui saluran live Youtube UPT Museum Negeri MPU Tantular.
“Kegiatan ini untuk memasyarakatkan warisan budaya dalam bentuk artefak dan juga WBTB kepada khalayak luas. Untuk meningkatkan apresiasi masyarakat kepada museum sebagai lembaga pelestari budaya, dan untuk membangun kerjasama yang kolaboratif dalam pelestarian dan pengenalan WBTn dalam rangka menunjang Program Nawa Bhakti Satya Jawa Timur 2019-2024,” ujarnya.
Sementara itu Plt Kadisbudpar Jatim, Sinarto, S.Kar, MM dalam amanat tertulisnya mengemukakan, selama ini museum identik dengan pelestarian cagar budaya. Namun dalam perkembangannya aspek perlindungan di dalam museum harus dijalankan secara berbarengan dengan fungsi pemanfaatan cagar budaya.
Seperti halnya cagar budaya, warisan budaya tak benda juga kemudian harus mendapatkan apresiasi termasuk dalam hal ini museum.(iz)