JATIMPOS.CO//TRENGGALEK- Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim menggelar Festival Dewi Cemara dan Pekan Kebudayaan Daerah Jatim di Anjungan Cerdas Bendungan Tugu Kabupaten Trenggalek.
Kegiatan berlangsung dua hari (2-3 November 2022). Istilah Dewi Cemara pertamakali disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai program Nawa Bhakti. “Dewi Cemara itu cantik banget,” ujar Plt Kadisbudpar Jatim, Sinarto, S.Kar, MM sambil tersenyum saat membuka kegiatan, Rabu siang (2/11/2022).
Dewi istilah Desa Wisata. “Sedangkan Cemara itu Cerdas, Mandiri dan Sejahtera,” lanjut Sinarto. Program Dewi Cemara tahun 2022 ini menunjukkan hasil. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2022 untuk Jatim, yakni : Desa Wisata Keris Aeng Tong Tong – Kabupaten Sumenep.
Kemudian Desa Wisata Semen – Kabupaten Blitar, Desa Wisata Pandean – Kabupaten Trenggalek dan Desa Wisata Tirta Agung – Kabupaten Bondowoso
“Kegiatan ini ada 20 Kabupaten/Kota mengikuti pameran yang semua dananya dari APBD. Selain Dewi Cemara, kami juga menyelenggarakan kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah,” papar Plt Kadisbudpar Jatim.
“Ini adalah implementasi Permendagri 90 Daerah Provinisi, Kabupaten/Kota itu secara bertahap harus melaksanakan pekan kebudayaan daerah sejauh kemampuan yang dimiliki daerah,” lanjutnya.
Mengakhiri acara, pada Kamis (3/11/2022) mulai pukul 20.00 digelar Wayang Kulit dengan dalang Ki Sinarto, S.Kar, MM yang tak lain adalah Plt Kadisbudpar Jatim.
Pesan Gubernur Khofifah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan pesan secara tertulis yang disampaikan Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim Drs. Benny Sampirwanto, M. Si.
“Kekayaan potensi budaya bukan sekedar pertunjukan untuk dinikmati, namun juga karya untuk diapresiasi dan diresapi maknanya sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan,” kata Gubernur Khofifah.
Jawa Timur sangat kaya dengan keragaman budaya di antaranya telah ditetapkan secara nasional sebanyak 96 warisan budaya tak benda sejak tahun 2013 hingga tahun 2021. Selain itu, cagar budaya yang ditetapkan kabupaten/ kota sebanyak 271 sedangkan yang masuk dalam pemeringkatan provinsi sebanyak 166.
“Potensi tersebut apabila kita manfaatkan secara maksimal, tidak hanya untuk kebutuhan penelitian dan pendidikan, tetapi juga untuk kepariwisataan yang akan memberikan supporting terhadap nilai ekonomi yang tetap mempertahankan pelestarian budaya dan kearifan local,” ujarnya.
Saat ini banyak pilihan Daya Tarik Wisata (DTW) yang dapat ditawarkan kepada wisatawan untuk dikunjungi. Untuk itu perencanaan pembangunan kepariwisataan Jawa Timur harus terintegrasi dengan sektor lain dengan pendekatan konsep pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Dengan tata kelola industri pariwisata yang memenuhi standard Gubernur Khofifah mengharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Adapun perkembangan pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) di daya tarik wisata pada bulan januari hingga september 2022 sebanyak 44.807.031 atau naik sebesar 119,20% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yaitu sebesar 20.441.579
"Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara di akomodasi pada bulan Januari hingga September 2022 sebanyak 61.511 atau naik sebesar 91,19% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama 32.179," kata Khofifah.
Apabila melihat perkembangan PDRB ADHB pariwisata, menurut Gubernur Khofifah sampai dengan triwulan II tahun 2022 sebesar RP. 75,230 triliun atau berkontribusi sebesar 5,67% terhadap PDRB Jawa Timur yang sebesar RP 1.327 triliun.
“Hal tersebut menunjukkan peningkatan perekonomian di sektor pariwisata, karena bila dibandingkan dengan capaian pada 2021 hanya berkontribusi sebesar 5,62% terhadap PDRB Jawa Timur,” kata Gubernur Khofifah.(iz)