JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Bakti Sosial Terpadu (BST) kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun. Kali ini BST dilaksanakan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jum'at (25/11/2022).
Berbagai kegiatan pun dilaksanakan di desa tersebut. Di antaranya, kerja bakti bersama, pelayanan kesehatan, pelayanan administrasi kependudukan (KTP/KK), bazar UMKM, olahraga bersama, pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan untuk lansia dan anak yatim piatu.
Malam harinya, dilanjutkan dengan sarasehan untuk menyerap aspirasi masyarakat setempat yang dihadiri langsung oleh Bupati Madiun beserta OPD terkait.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami, berharap
melalui kegiatan BST ini segala permasalahan yang ada di Desa Sidomulyo bisa diatasi dan terselesaikan.
"Kegiatan BST yang dilaksanakan pun memilik konsep yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dari desa sasaran, " jelasnya.
Dengan adanya BST ini, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun memanfaatkannya untuk memperkenalkan potensi wisata religi di desa tersebut. Yakni, Makam Reksogati.
Menurut Kepala Desa Sidomulyo, Setiyo Margono, berdasarkan dokumen historis di Desa Sidomulyo terdapat makam Kyai Ageng Reksogati, salah satu ulama besar penyebar Agama Islam utusan Pangeran Surya Patiunus Demak. Selain itu, Kyai Ageng Reksogati termasuk pendiri Kabupaten Madiun yang pada waktu itu bernama Purabaya.
" Di sini ada dokumen historis, terkait dengan makam Reksogati, maka dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat saya berupaya untuk bisa mengangkat potensi wisata religi yang ada di Desa Sidomulyo, harapan saya bisa menambah kesejahteraan warga, " ucapnya.
Menurutnya, dokumen histori ini memang sudah lama terpendam. Sehingga pihaknya kesulitan untuk menelusuri jejak makam Reksogati. Ia mendapatkan informasi hanya berdasarkan cerita dari generasi ke generasi. Serta belajar dari buku sejarah berdirinya Kabupaten Madiun.
" Kita belajar historisnya dari dokumen sejarah berdirinya Kabupaten Madiun dan dari risalah yang disampaikan oleh para arkeologi. Itu yang menjadi dasar buat kita untuk mengangkat destinasi wisata Reksogati, " jelasnya.
Keberadaan makam Reksogati ini pun sudah mulai banyak dikunjungi masyarakat dari beberapa daerah sekitar Kabupaten Madiun. Seperti Wonogiri, Ponorogo dan Ngawi. Mereka mengetahui lokasi itu berdasarkan informasi yang menyebar di media sosial (medsos).
" Sekarang memang belum begitu kelihatan. Karena masyarakat datangnya hanya dari petunjuk medsos. Apalagi belum terkelola dengan baik, yang banyak laku baru bunga untuk nyekar, " ungkapnya.
Dengan adanya BST yang dilaksanakan di Desa Sidomulyo tersebut, ia berharap bisa mendapatkan perhatian dan kesempatan dari Pemkab Madiun untuk mematenkan bahwa di Desa Sidomulyo ini ada makam Reksogati, sehingga bisa mengangkat perekonomian masyarakat Desa sidomulyo.
" Terkait keberadaan destinasi wisata ini akan saya sampaikan langsung dalam forum diskusi, sesuai temanya mengangkat destinasi desa wisata dan menjadikan lapangan sebagai pusat kegiatan yang bermanfaat untuk ekonomi masyarakat, " pungkasnya. (jum).