JATIMPOS.CO//MALANG- Guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan para seniman seni tradisi serta sebagai forum diskusi perkembangan dan berbagai problematika seni tradisi khususnya di Jatim, maka digelar Sarasehan Budaya Seniman Tradisi Tahun 2022.
Kegiatan yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim Bidang Kebudayaan ini berlangsung di Harris Hotel & Convention Malang, pada Selasa-Rabu (6-7 Desember 2022)
Ketua Panitia Penyelenggara Dwi Supranto, SS., MM.yang juga Plt. Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Prov. Jatim menyatakan, kegiatan ini diikuti 100 orang peserta terdiri dari para seniman pelaku seni tradisi dari wilayah Kabupaten / Kota Malang.
Sedangkan besok pagi akan disampaikan materi oleh narasumber :
Sedangkan narasumber terdiri : Dewi Irvani, S. Hut, H. CHt., MpH., M. Si dengan materi : Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi. Dodik Kurniawan dengan materi Manajemen Organisasi Seni Budaya.
Selain itu H. Dwi hari Cahyono, S. Hut dengan materi : Strategi Kebudayaan untuk Ketahanan Budaya dan Pendidikan Karakter Bangsa dengan dipandu moderator Sdr. Muhammad Isa Anshori.
Inovasi Seniman di Era Digital
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Dr. Hudiyono, M. Si. PADA pembukaan kegiatan “Sarasehan Budaya Seniman Tradisi Tahun 2022” di Harris Hotel Malang, hadir dan memberikan sambutan. Berikut ini pernyataannya :
Saya merasa bangga sekali pada hari ini karena meskipun pandemic covid-19 telah memberikan dampak pada transformasi dan kontraks tata nilai di semua bidang ekonomi, sosial dan budaya, namun disini saya masih dapat melihat eksistensi seniman-seniman unggulan Jawa Timur.
Kadisbudpar Jatim, Dr. Hudiyono, M. Si. PADA memberikan sambutan pada kegiatan “Sarasehan Budaya Seniman Tradisi Tahun 2022”
----------------------------------
Melalui kegiatan-kegiatan yang sudah terlaksana seperti di Taman Budaya Cak Durasim ada pementasan kesenian-kesenian yang digelar secara rutin seperti wayang kulit, ludruk, musik dan kesenian tradisi Jawa Timur lainnya.
Tidak hanya pada unsur seni pertunjukan saja, tetapi seperti yang saya saksikan sendiri kemarin di Bromo, seniman-seniman creator wastra batik di Jawa Timur dengan seluruh budi dan daya , mereka mengexplore karya-karya yang luar biasa.
Kemudian pada kegiatan sarasehan budaya seni tradisi Jawa Timur 2022 ini seniman-seniman berkumpul dan menunjukkan rasa toleransi, kebersamaan, guyub berpartisipasi dalam aktivitas budaya.
Sarasehan dengan mengangkat “Optimis Seniman Jatim Bangkit”.
Ini merupakna modal besar membangun jati diri Jawa Timur, sehingga efek jangka menengah dan panjang dari pemanfaatan kebudayaan yang kita harapkan adalah mengembangkan dan memajukan industri pariwisata Jawa Timur untuk kesejahteraan masyarakat.
Kebudayaan merupakan cerminan dari perilaku kehidupan sehingga bersifat dinamis seiring perubahan jaman. Perlunya inovasi-inovasi karya oleh para seniman yang ada di Provinsi Jawa Timur ini agar supaya kesenian bisa bersaing di era digital seperti saat ini, sehingga selalu eksis dan menjadi bagian dari masyarakat. maka dari itu pengelolaan kebudayaan merupakan sebuah urgensi.
Kita telah memiliki payung hukum yakni undang-undnag nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, dalam undang-undang disebutkan bahwa terdapat 10 (sepuluh) objek pemajuan kebudayaan.
Yang terdiri dari tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Hal ini membawa semangat kita bersama dalam upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan nasional. Hal ini sejalan pula dengan amanat Presiden Republik Indonesia agar memberikan peran strategis bagi kebudayaan nasional dalam pembangunan.
Adanya undang-undang pemajuan kebudayaan memberikan arah dan platform kemana budaya daerah dan nasional mau dibawa.
Sedangkan pemajuan kebudayaan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Tetapi pemajuan kebudayaan ini adalah tanggung jawab kita semua.
Melalui kerjasama pentaholik dengan unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan dunia usaha. Sehingga diharapkan dengan adanya kerjasama ini dapat memberikan ruang untuk saling berkolaborasi dalam pemajuan kebudayaan ini.
Melalui kegiatan sarasehan budaya seni tradisi jawa Timur 2022 ini dapat lebih menguatkan komitmen kita dalam mengawal perlindungan dan pengembangan budaya bangsa masyarakat. (iz)