JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Sebagai salah upaya untuk melestarikan budaya daerah di Kota Madiun, para pegiat seni dan masyarakat Kelurahan Kartoharjo, Kota Madiun menggelar kirab budaya bertajuk Wilujengan Bumi Madhioen, Rabu (21/6/2023).

Kirab budaya dimulai dari Sendang Gayam. Lokasinya ada di Gang Sendang Barat, Kelurahan Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Sendang Gayam memiliki sebuah sumur atau sendang yang sudah ada sejak dari dulu. Airnya yang jernih dipercaya dapat memberikan kesehatan dan awet muda. Di sekitar lokasi sendang ada beberapa fasilitas seperti gazebo dan lapak tempat berjualan.

Kirab budaya Wilujengan Bumi Madhioen ini diberangkatkan langsung oleh Wali Kota Madiun, Maidi. Sebelum diberangkatkan, di lokasi Sendang Gayam terlebih dulu digelar ruwatan ala Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Ruwatan dimulai dengan pagelaran wayang kulit, dilanjutkan dengan pengambilan air dari Sendang Gayam dimasukan ke dalam kendil atau kendi, kemudian dikirab keliling Kota Madiun. Rutenya, mulai dari Gang Sendang Barat, Jalan Pahlawan, jalan Panglima Sudirman, Jalan Dr Sutomo, Jalan Sumatera dan berakhir di Kantor Bakorwil Madiun.

Kirab budaya diawali dengan Prajurit Drumband Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kereta kencana berjalan di belakangnya, mengiringi pembawa kendil dan kendi, menyusul dibelakangnya tumpeng jaler estri yang berisi nasi dan hasil bumi. Dalam kirab budaya tersebut juga diiringi oleh kesenian asli Madiun, yaitu Dongkrek dengan penampilanya yang menarik.

Wali Kota Madiun, Maidi potong tumpeng ruwatan Wilujengan Bumi Madhioen di titik nol kilometer Kota Madiun

Kemudian, tepat di titik nol kilometer, tumpeng jaler estri berhenti dan Wali Kota Madiun, Maidi secara simbolis memotong tumpeng berukuran besar tersebut dan memberikannya kepada anak-anak dan warga di sekitar lokasi.

" Hari ini kita ada ruwatan Sendang Gayam, yaitu salah satu sendang pada waktu jaman dahulu tempat mandi orang-orang yang sakti, " jelas Wali Kota Madiun, Maidi usai prosesi pemotongan tumpeng di lokasi titik nol kilometer Kota Madiun.

Saat ini, Sendang Gayam sudah direnovasi. Dibangun kembali, lengkap dengan lapak - lapak UMKM dengan makanan khas daerah tersebut. Keberadaan lapak tersebut diharapkan bisa melengkapi Pahlawan Street Centre. Karena, lokasi lapak Sendang Gayam di Gang Sendang Barat tak jauh dari Jalan Pahlawan, tepatnya di belakang Rumah Dinas Wali Kota Madiun atau belakang Hotel Madiun.

" Sekarang sendang itu kita renovasi lagi. Sekarang sudah jadi, cukup bagus dan bisa untuk mandi lansia - lansia biar sakti seperti dahulu. Maka ini kita budayakan dan hari ini teman-teman juga dibantu dari Keraton Surakarta, dan teman - teman pegiat seni Madiun, " ucapnya.

Menurutnya, keterlibatan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam kirab budaya itu, karena mereka yang tahu sejarahnya.

" Salah satunya yang sekarang masih bertahan itu ada di keraton. Karena di Madiun tidak punya keraton dan Keraton punya budaya - budaya seperti itu maka kita undang agar lebih sempurna. Apalagi kalau pujangga - pujangga keraton kita bawa kesini nanti akan bisa cerita budaya disini, " jelasnya.

Dengan dibangunnya kembali Sendang Gayam, berarti sudah bisa digunakan lagi. Termasuk budaya - budaya jaman dulu dirawat dan dijaga kembali sebagai warisan leluhur.

" Silakan masyarakat bisa lihat kesana, mau mandi, lengkap sudah kamar mandinya. Sumurnya keluar bersih sekali dan itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat manapun silakan datang di Sendang Gayam dan makanan khasnya di sana juga kita lengkapi, " pungkasnya. (jum).