JATIMPOS.CO//BONDOWOSO-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudparprov Jatim) menggelar kegiatan Penguatan Desa Wisata di Hotel Ijen View, Kabupaten Bondowoso.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari Selasa (20/6) dan Rabu (21/6) tersebut sebagai upaya Disbudparprov Jatim untuk mendukung Unesco Global Geopark Ijen yang belum lama ini diresmikan.
Kegiatan ini mengundang sekitar 60 peserta dari pengelola desa wisata dan kelompok masyarakat pegiat desa wisata. Penguatan Desa Wisata dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Kadisbudparprov Jatim) Hudiyono.
Dalam sambutannya Kadisbudparprov Jatim DR Hudiyono M.Si mengucapkan selamat atas dinobatkannya kawasan wisata Gunung Ijen sebagai UNESCO Global Geopark. Yang mana penetapan taman wisata geologi ini adalah suatu kebanggaan bagi kita semua karena merupakan capaian skor tertinggi diantara aspiring UNESCO Global Geopark Indonesia yaitu 873, yang jika dibandingkan dengan geopark Belitung yang memiliki besaran skor 850.
Masih menurut Kadisbudparprov Jatim, dengan adanya pengakuan dari UNESCO ini, maka seluruh situs geologi, budaya dan hayati yang dimiliki ijen akan dipromosikan secara langsung oleh UNESCO. Sehingga Ijen Geopark akan semakin dikenal luas secara internasional dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur.
Sementara itu Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disbduparprov Jatim Dra. Susiati, MM dalam laporannya menyampaikan tujuan dan maksud penyelenggaraan acara.
Antara lain meningkatkan kemampuan para pengelola desa wisata yang berbasis pemberdayaan masyarakat dan kearifan lokal. Selanjutnya percepatan pemberdayaan masyarakat pengelola desa wisata dengan mengembangkan kekuatan potensi sdm agar mampu mengembangkan pengelolaannya menjadi desa wisata yang maju dan mandiri. Juga memberikan gambaran dampak positif dari sektor kepariwisataan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat utamanya di desa wisata.
Kegiatan tersebut menghadirkan lima narasumber dengan beragam materi terkait penguatan desa wisata. Antara lain Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan - Bapak Abdillah Baraas (Ketua Harian Ijen Geopark Banyuwangi), Tata Kelola Dan Kelembagaan Desa Wisata - Bapak Trisno (East Java Ecotourism Forum (Ejef)).
Sedangkan Strategi Membangun Jejaring Dan Kerjasama Antar Stakeholder disampaikan oleh Prof. M. Mas'ud Said, Mm Phd (Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang), Konsep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Dan Pengelolaan Desa Wisata Di Wilayah Perhutani - Bapak Bagus Djoko (Gm Djawatan Banyuwangi), dan Succes Story – H. Zainul Arifin Kepala Desa Ketapanrame Kabupaten Mojokerto.
Selain menghadirkan narasumber, Disbudparprov Jatim juga menghadirkan lima Biro Perjalanan Wisata. Para pengelola kampung wisata tidak melewatkan kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk melakukan diskusi terkait pembuatan dan promosi paket wisata. Serta menambah jejaring dalam memasarkan kampung wisata. (eko)