JATIMPOS.CO/MALUT- Kesenian dan Budaya Jawa Timur yang berupa tarian dan iringan musik, beserta balutan busana batik khas Kabupaten Ponorogo ditampilkan di Gamalama Ballroom Bella Hotel Ternate, Kamis (14/12/2023) dalam rangka Misi Dagang dan Investasi Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Maluku Utara (Malut).
Tak ayal perhatian undangan dan penonton tersedot pada atraksi seni budaya hasil binaan dan dibawa oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur tersebut. Termasuk yang hadir pada kesempatan itu Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Sekdaprov Maluku Utara Samsuddin Abdul Kadir serta sejumlah Kepala OPD Jatim dan Malut.
Ragam Warna
Kehadiran Provinsi Jawa Timur dalam misi dagang di Maluku Utara membawa ragam warna yang dapat dinikmati bersama dan salahsatunya adalah seni pertunjukan wastra Ponorogo sebuah kabupaten di Jawa Timur yang sangat terkenal dengan seni reognya yang masih di dalam banyak kesenian ditampilkan.
Seperti jatil prajurit berkuda atau orang yang bijak berkepala singa dan berbulu merah simbol kekuatan dan ketulusan hati sang raja sakti Monroe dan bujang ganong. Demikian pula lengkapnya Kabupaten Ponorogo yang kuat dan tegar tetapi welas asih.
Karena itulah Ponorogo dikenal sebagai kota yang terkenal subur makmur guyub dan berhati mulia. Maestro batik Ponorogo, Bapak Guntur Sasono yang juga seorang guru SMA dengan kepiawaiannya membuat batik dengan teknik lukis untuk menggambarkan keindahan Ponorogo, dua seni yang ditorehkan di selembar kain mori yaitu batik dan lukis membuat batik Ponorogo memiliki nilai jual yang tinggi Jawa Timur merupakan gudangnya kreativitas salah satu desainer Jawa Timur.
Desainer Jawa Timur yang selalu mengangkat keindahan Ponorogo dengan batik untuk menjadi mahakarya busana yang indah dan juga dari Kabupaten Banyuwangi.
Selain itu ada salahsatu desainer Jawa Timur, yakni Ulfa Mumtaza yang selalu menggunakan batik sebagai media rupanya dalam merancang busana desainer yang selalu mengangkat keindahan Ponorogo dengan batik untuk menjadi mahakarya busana yang indah.
Ulfa Mumtaza dan Guntur Sasono memberi pengaruh minat dan kepedulian akan batik Ponorogo yang diperagakan dengan gemulai oleh Raka-Raki Jawa Timur berprestasi antara lain ditampilkan dari Kota Kediri, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik dan dimerihkan penampilan Rina. fotomodel dari Kota Surabaya
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono (enam dari kanan) dan Sekdaprov Maluku Utara bersama tim kesenian dari Provinsi Jatim.
Diulangi Tahun 2024
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Adhy Karyono pada pelaksanaan misi dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Maluku Utara, Kamis (14/12/2023) memberikan sambutan sebagai berikut :
Kami disini membawa 50 pengusaha (dari jatim) dan termasuk OPD total 70 orang. Dalam misi dagang kali ini, kami tekankan bahwa ini misi dagang yang ke 8 pada tahun 2023 ini, misi dagang di Maluku Utara sangat kami tunggu tunggu karena sebagai penyangga, Jawa Timur itu selalu surplus dengan wilayah timur.
Kami berharap di tahun 2024 besok kita ulangi lagi, setiap bulan kita lakukan misi dagang antar provinsi dan setiap dua bulan kita misi dagang keluar negeri.
Kita akan ulangi terus, yang terakhir kita kerjasama dengan Jepang, Korea, kemudian China yang belum kita realisasikan.
Misi dagang ini sebagai upaya fasilitas Pemerintah Provinsi Jawa Timur, misi dagang dengan Maluku Utara sudah pernah dilakukan di tahun 2021, dan perdaganganya sangat bagus, dan intinya kami menfasilitasi bagi pelaku usaha di Jatim untuk UMKM maupun pengusaha menengah untuk berinteraksi dengan pihak pelaku usaha di Maluku Utara.
Ini dalam rangka ingin semua bahan dasar yang substitusi untuk impor mengurangi beban impor kita untuk bisa memajukan perdagangan dengan produksi dalam negeri kita sendiri.
Kemudian kita lihat bahwa investasi kita cukup besar, Jawa Timur ini pertumbuhan ekonominya sangat bagus, kemudian juga investasinya sangat tinggi bahkan lebih tinggi dari nasional, sama dengan Maluku Utara, ini adalah kerjasama yang sangat menguntungkan, Jawa Timur sebagai penyangga wilayah timur kemudian Maluku Utara juga membutuhkan bagaimana hubungan-hubungan ini menjadi kemajuan yang setara.
Kemudian melalui sinergi, kolaborasi serta berbagai langkah strategis yang dilakukan oleh semua pihak, akhirnya memang Jawa Timur memberikan kontribusi yang cukup besar dengan pertumbuhan ekonominya.
Kemudian dengan tiga pilar utama bisa membuat kami kuat, yang pertama adalah sektor industri pengolahanya, yang kedua sektor perdagangan dan pertanian, kontribusinya sektor pengolahan 32,38%, sektor perdagangan 18,87%, dan pertanian 11,67%.
Kemudian neraca perdagangan Jawa Timur, terimakasih Jawa Timur dengan Provinsi Maluku Utara nilainya sebesar 1,14 triliun dengan nilai beli dari Maluku utara 329,8 miliar, dan nilai jual ke Maluku Utara sebesar 811,7 miliar, sehingga perdagangan Provinsi Jatim dengan Prov Maluku Utara masih surplus di Jatim yaitu 481,9 miliar.
Maluku Utara selama ini menyuplai sesuai dengan potensinya sebagai jalur rempah, yaitu pertama biji pala, bunga pala, kapulaga, tanaman ekstrak wangi wanigan, ikan beku, kayu, daging ikan, skrap besi, kakau, skrap alumunium dan masih banyak komoditas lainya.
Sementara Jawa Timur ini menyuplai komuniti yang sifatntya industri dan pangan yaitu sepeda motor, besi dan baja, minyak petroleum, daging ayam, mesin pengolah data, mobil penumpang, beras, ubin dan paving gas alam dan masih banyak lagi.
Kerjasama kali ini mohon bisa lebih melihat potensi, baik yang ada di Maluku Utara dan yang ada di Jawa Timur seiring bertransaksi melakukan melakukan investasi untuk kemajuan semua pihak baik Jawa Timur maupun Maluku Utara.
Semoga kegiatan misi kita dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk menciptakan sinergitas Kerjasama antar daerah diberbagai sektor baik industri perdagangan serta mewujudkan kedaulatan pasar dalam negeri.
Menggali Potensi
KEPALA Dinas Perindurtrian Dan Perdagangan (Kadis Perindag) Provinsi Jatim, Dr. Iwan, S.Hut., M.M. menyatakan, misi dagang antara Provinsi Jatim dengan Provinsi Maluku Utara dimaksudkan dalam rangka menggali potensi daerah, baik itu dari sisi promosi wisata, baik dari sisi sumber daya alam untuk memberikan sebuah neraca perdagangan antar daerah dan tentunya menyiapkan subtitusi bahan baku ekspor dan impor sehingga kita tidak ketergantungan dari pihak luar.
“Kedua, tujuan ini adalah dalam rangka menyediakan kebutuhan pokok yang saling ketergantungan, dan yang paling penting adalah bagaimana kita meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,” ujarnya.
Sementara itu Sekdaprov Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir menyatakan, kegiatan forum bisnis merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan dan meningkatkan kinerja perdagangan, dan juga perluasan jaringan pasar produk unggulan agar mencapai penghasilan yang optimal.
“Pada dasarnya kemungkinan yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk mencapai pertumbuhan adalah dengan melihat penetrasi pasar, pengembangan pasar serta pertumbuhan.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian kecil dari berbagai kemungkinan yang pemerintah lakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimal,” ujarnya.
Melalui momentum hari ini saya sampaikan terimakasih dan penghargaan dari semua pihak, dan seluruh komponen masyarakat di daerah ini atas terciptanya suasana aman, damai dan tentram di wilayah Maluku Utara.
Saya berharap kondisi dan suasana seperti ini senantiasa terpelihara dalam mewujudkan akselerasi pembangunan dan aktivitas kehidupan masyarakat dalam suasana aman, nyaman, tentram dan Sejahtera.
“Selaku pemerintah daerah, kami juga ingin menyampaikan penghormatan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah dan seluruh pihak yang berupaya untuk membangun dan mengembangkan kerjasama di bidang ini sehingga terbuka peluang usaha bagi ekonomi di Maluku Utara,” pungkasnya. (zen)