JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun melalui Bidang Pemasaran kembali menggelar even Ngobrol Ekonomi Kreatif Madiun atau BREM.
Kali ini kegiatan dipusatkan di fresh area Taman Sekar Sendang Kemangi, Desa Randualas, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jumat (17/5/2024) malam.
Ada berbagai gelaran dalam acara yang mengambil tema 'Kopi Kustik' tersebut. Di antaranya musik, seni pertunjukan budaya, fotografi (self photo studio), ekraf experience seperti kopi kare, omah kinarya dan batik tulis seroja. Selain itu juga ada kuliner, UMKM, fesyen, kriya dan pelayanan masyarakat dari OPD terkait.
Acara semakin menarik ketika para narasumber pelaku ekonomi kreatif asli Kecamatan Kare tampil sebagai narasumber dalam acara BREM tersebut. Mereka adalah Sumadi, pelaku ekonomi kreatif Kopi Kare dan Katon Felik Kurniawan, seorang YouTuber dan konten kreator dari Desa Randualas.
Selain kedua pelaku ekonomi kreatif itu, narasumber lainnya yaitu Kabid Pemasaran Disparpora Kabupaten Madiun, Dian Widayanti.
Selain dari Disparpora Kabupaten Madiun kegiatan yang mendapatkan apresiasi dan antusias dari masyarakat Kecamatan Kare, khususnya warga Desa Randualas ini juga melibatkan OPD terkait, seperti Bapperida, Disperdakop dan UM, Disnakerperin, Disdukcapil serta Camat Kare.
"Kegiatan bertajuk Brem ini sebagai wadah promosi produk kreatifitas dari pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kecamatan Kare," kata Kabid Pemasaran Disparpora Kabupaten Madiun, Dian Widayanti.
Menurutnya, ekonomi kreatif (ekraf) ini berdasarkan nilai tambahnya. Ekraf lebih ke pembinaan pada pelaku dan memberi wadah promosi.
"Misalkan ada batik. Batik itu kemungkinan dari skala usahanya masuk UMKM, tapi ketika batik sudah beralih menjadi baju atau aksesoris itu kreatifitasnya ada, jadi nilai kreatifnya ada. Kalau ngomong ekraf jangkauannya luar biasa tidak terbatas," ungkapnya.
Di Bidang Pemasaran, menurutnya akan getol mempromosikan produk kreatifitas dari para pelaku ekraf di Kabupaten Madiun. Pihaknya juga telah melakukan pendataan pelaku ekraf. Setelah di data dan masuk sub sektor prioritas, kedepan para pelaku ekraf ini akan diundang untuk pelatihan.
Sementara itu, Kepala Disparpora Kabupaten Madiun, Anang Sulistyono usai membuka acara tersebut mengungkapkan, di Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun ada sebanyak 120 pelaku ekonomi kreatif. Data ini diperoleh dari hasil pendataan di tiap desa yang ada di Kecamatan Kare, sebelum even digelar.
Semua usulan dari kepala desa pun di akomodir dan diakurasi datanya sesuai sub sektor yang ada. Setelah itu, digelar even Brem ini dalam rangka mempertemukan dan memberi wadah promosi untuk produk kreatifitas pelaku ekraf di Kecamatan Kare tersebut.
"Jadi acara ini dalam rangka kita ingin mewadahi apa yang menjadi aktifitas masyarakat para pelaku usaha ini. Istilah kerennya Ekonomi Kreatif," ucapnya.
Dalam acara itu, menurutnya banyak produk yang sudah muncul, banyak kegiatan kesenian maupun kebudayaan. Hal ini menjadi sebuah pengembangan dan inovasi serta sebuah kreatifitas yang nantinya akan bisa membawa Kecamatan Kare dan Kabupaten Madiun secara umum bisa bicara terkait pengembangan dan pemasaran promosi wisatanya.
"Semua harus diakhiri dengan kegiatan seperti ini, masyarakat pun suka. Karena, tidak hanya even tapi juga ada hiburannya," ungkap Anang.
Dia juga mengungkapkan, ketika seluruh pelaku ekonomi kreatif di Kecamatan Kare sepakat bahwa tajuk 'Kopi Kustik' menjadi tematik yang disepakati, kedepan bisa di agendakan sebagai acara rutin tiap tahun.
"Ketika nanti seluruh pelaku ekonomi kreatif sepakat bahwa tajuk Kopi Kustik menjadi tematik yang panjenengan sepakati di Kecamatan Kare, nanti akan kita buatkan acara yang lebih besar tahun depan," pungkasnya. (jum).