JATIMPOS.CO/SIDOARJO- Dalam rangka Pengembangan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Provinsi Jatim, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim melalui Tugas Pembantuan Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (Sisparnas) Tahun 2024 melaksanakan FGD Progress Pemahaman Indikator dan Pengisian Data Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.

Kegiatan berlangsung di Aston Sidoarjo City Hotel & Conference Center Jalan Kahuripan Raya No.14, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (22/8/2024). Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari ,ST, MMA mengundang Kepala Dinas Kabupaten/Kota Jawa Timur yang membidangi Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif untuk menugaskan 1 (satu) orang PIC SISPARNAS Kabupaten/Kota dan 1 (satu) orang Surveyor SISPARNAS Kabupaten/Kota Saudara yang telah ditunjuk untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, acara ini diikuti oleh 76 perwakilan dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, masing-masing mengirimkan dua peserta yang terdiri dari surveyor dan PIC Sisparnas.

Pada kesempatan itu diberikan materi : Penyampaian Progress SISPARNAS Jawa Timur Tahun 2024 oleh Koordinator Surveyor, kemudian Desk Progress Surveyor SISPARNAS oleh Surveyor.

Kabid Destinasi Pariwisata Disbudpar Jatim, Dra. Susiati, MM mewakili Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari, ST, M.M.A. dalam amanatnya mengemukakan, bersadarkan amanat UU No. 10 Tahun 2009 Pasal 32 menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin ketersediaan dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat untuk kepentingan pengembangan kepariwisataan.

“Maka, menjadi tugas kita bersama untuk mampu menciptakan dan mengelola sistem informasi terkait kepariwisataan yang dapat digunakan oleh Masyarakat,” ujarnya.

Disebutkan, Provinsi Jawa Timur dianugerahi dengan berbagai macam potensi atraksi wisata mulai dari alam, budaya, dan buatan yang jumlahnya mencapai 1.391 destinasi, serta juga didukung oleh aksesibilitas dan amenitas/fasilitas pariwisata yang mendukung kegiatan kepariwisataan di Provinsi Jatim.

Komponen pengembangan destinasi pariwisata yang kompleks tersebut harus didukung dengan ketersediaan data dan informasi kepariwisataan agar memudahkan wisatawan dalam mengakses informasi untuk menentukan rencana perjalanannya. Dalam rangka mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan tersebut, Provinsi Jawa Timur melalui dukungan dana dekonsentrasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sesuai ruang lingkupnya melaksanakan FGD Progres Pengisian Data Sisparnas.

Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (Sisparnas) merupakan pusat data dan informasi kepariwisataan nasional yang berupa sumber data yang diinput secara mandiri oleh pengelola destinasi industri pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi serta Kabupaten/Kota, dimana proses data dikembangkan dengan prinsip sentralisasi data.

Data yang diinput terdiri dari data terkait gambaran umum pariwisata daerah, kebencanaan, isu yang berkembang, aksesibilitas, amenitas, serta atraksi yang dapat menciptakan kesamaan dan kesatuan data dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota.

Pada kegiatan Sisparnas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan target yaitu 100 data primer dan pengisian update data sekunder kepada surveyor yang telah ditunjuk.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur juga memiliki program terkait pendataan dan pemetaan destinasi pariwisata yaitu Sistem Informasi Daya Tarik Wisata (Sidita). Sidita merupakan aplikasi berbasis website yang mendata dan memetakan daya tarik wisata serta desa wisata di Provinsi Jawa Timur.

“Kami harapkan aplikasi tersebut dapat diintegrasikan dengan Sisparnas sehingga semakin memudahkan dalam memperkaya data dan informasi kepariwisataan di Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya. (zen)