JATIMPOS.CO//KEDIRI- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur melalui Bidang Cagar Budaya dan Sejarah menyelenggarakan kegiatan Lawatan Sejarah Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2020. Kegiatan berlangsung di di Insumo Palace Hotel, Jl. Urip Sumoharjo No.90 Kota Kediri, hari Rabu sampai Jum’at (19-21 Pebruari 2020).
Selain didalam ruangan, ada kunjungan lapangan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Pebruari 2020 dengan mengunjungi bangunan bersejarah di Kabupaten dan Kota Kediri, yaitu Kantor Koramil 0809/11 Pare (Eks Kantor Pusat Kediri Stoomtram Maatschappij/KSM) Jembatan Brawijaya lama, Markas Polres Kediri (Benteng Blokhuis), Eks Rumah Dinas Residen Kediri dan Gereja Protestan di Indonesia Barat (BPIB) Immanuel (Gereja Merah).
Ketua Panitia Penyelenggara, Drs. Zainal Fanani, S.STP megemukakan maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan lawatan sejarah Tingkat Provinsi Jawa Timur diantaranya : Menanamkan kesadaran historis kepada generasi muda agar lebih mencintai dan memahami sejarah bangsanya, sehingga sikap dan perilakunya selalu berdasar pada nilai-nilai sejarah.
“Peserta juga akan memperoleh apresiasi pembelajaran sejarah yang lebih intens, karena selain mengetahui juga dapat mengerti dan memahami tentang objek sejarah yang didukung,” katanya.
Pada kegiatan itu juga memilih 5 (lima) guru sejarah dan 27 (dua puluh tujuh) siswa sebagai wakil Jawa Timur pada kegiatan lawatan sejarah tingkat regional yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta.
Sementara itu Kadisbudpar Jatim, Sinarto, S.Kar, MM pada kesempatan itu mengemukakan, melalui pelajaran sejarah kita mengenal bahwa bangsa kita di masa lalu ketika sistem pemerintahan yang kompleks belum terbentuk, telah mengenal suatu sistem politik dan pemerintahan sederhana yang terbentuk atas dasar kepentingan bersama untuk saling berkumpul dan melindungi diri dari ancaman,” ujarnya.
Peserta kegiatan Lawatan Sejarah Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2020.
Menurutnya, mempelajari sejarah politik dan pemerintahan bagi generasi muda saat ini memang dirasa cukup penting, mengingat peran generasi muda saat ini cukup besar artinya bagi masa depan bangsa karena dipundak mereka-lah bangsa ini nantinya dipertaruhkan.
“Oleh karena itu melalui kegiatan ini para peserta baik guru maupun siswa, diwajibkan untuk melakukan penelitian dan membuat karya tulis ilmiah kesejarahan, dengan menggunakan metodologi sejarah yang baik dan benar, mengingat masih kurangnya minat dan kemampuan menulis sejarah yang baik di kalangan guru sejarah dan generasi muda, terutama di tingkat SMA/sedarajat,” ujarnya (n)