JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Desa Wisata Gunungsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur meraih penghargaan juara 1 kategori digital dalam malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Minggu (17/11/2024) malam.

Sementara itu, untuk juara kedua diraih Desa Wisata Alahan Panjang, Kabupaten Solok Sumatera Barat dan juara ketiga diraih Desa Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau Kalimantan Timur.

Untuk diketahui, Desa Wisata Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur ini merupakan satu-satunya desa wisata di Kabupaten Madiun yang mengusung tema kebudayaan dan kearifan lokal yang sangat kental. Menjunjung tinggi adat istiadat yang menjadi warisan dari nenek moyang serta turut melestarikan budaya dan tradisi berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, persepsi, dan kesenian.

Sebelumnya, acara bergengsi tahunan yang digelar oleh Kemenpar ini diikuti oleh 6.016 peserta desa wisata dari seluruh Indonesia. Setelah melalui tahapan kurasi, akhirnya tersisa 50 besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2024 yang dipilih oleh dewan juri. Salah satunya, yakni Desa Wisata Gunungsari.

Sebagai bentuk apresiasi, sebelum memasuki acara puncak malam penganugerahan ADWI 2024, dari 50 besar desa wisata yang terpilih ini pun dilibatkan dalam serangkaian kegiatan penghargaan dan promo pada 16-17 November 2024.

Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan, sejak kali pertama digulirkan pada tahun 2021, peserta ADWI terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya.

ADWI 2021 berhasil menjaring 1.831 desa wisata, di tahun 2022 berhasil menjaring 3.419 desa wisata, di tahun 2023 menjaring 4.573 desa wisata dan pada tahun 2024 jumlah peserta sebanyak 6.016 desa wisata, mencakup 35 provinsi dan 50 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan akhirnya terkurasi menyisakan 50 besar desa wisata terbaik.

"ADWI menjadi seruan bagi kita semua untuk memastikan keseimbangan dalam tata kelola pariwisata yang berkelanjutan, memperkuat aspek sosial ekonomi, memelihara warisan budaya dan menjaga kelangsungan lingkungan demi masa depan pariwisata Indonesia yang hijau dan berdaya saing global," ucap Widiyanti Putri Wardhana dalam sambutannya.

Menurutnya, program ini telah mampu mendorong pertumbuhan kunjungan dan pendapatan sebagian desa wisata yang masuk 50 besar hingga mencapai 30 persen kenaikan per tahun.

"Dengan jumlah desa wisata yang begitu banyak dan potensi ekonomi yang besar, maka desa wisata dapat diperhitungkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya. (jum).