JATIMPOS.CO/PONOROGO - Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX resmi dimulai dalam rangkaian Grebeg Suro 2025, Minggu malam (22/6/2025) di Alun-alun Ponorogo. Meski sempat diguyur hujan, antusiasme peserta dan penonton tidak surut sedikit pun.
"Acaranya bagus. Dibandingkan tahun kemarin, kayaknya lebih menarik yang sekarang. Saya sengaja datang untuk menonton karena pesertanya lebih banyak, sekitar 42 grup," ujar Dian, pengunjung asal Nganjuk.
Pada malam pertama, sembilan grup tampil memukau di panggung terbuka Alun-alun Ponorogo. Penampilan dibuka oleh grup Sardulo Bimo Mudho dari SMA Bima Jember, disusul grup Kridha Tamtama dari SMK 2 PGRI Ponorogo yang memikat perhatian penonton lewat riasan dan kostum ekspresif.
"Pertunjukannya memukau. Saya ketagihan dan ingin nonton lagi besok," ucap Adi, salah satu penonton.
Hal serupa disampaikan Cai, pengunjung asal Banyuwangi. Ia mengaku Grebeg Suro 2025 mengingatkannya pada Festival Gandrung Sewu di daerah asalnya.
“Acaranya seru dan tertata rapi. Ada jalur keluar khusus, pencahayaan panggungnya juga megah. Ini bukan hanya hiburan, tapi juga edukasi budaya,” tuturnya.
Pertunjukan berlanjut hingga tengah malam meski sempat terhenti beberapa menit akibat hujan. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, memastikan penyelenggaraan berlangsung lancar berkat persiapan matang.
“Kami sudah mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk dan kendala teknis. Alhamdulillah, semuanya berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Festival Nasional Reog Ponorogo XXX akan terus berlanjut dengan penampilan dari puluhan grup reog dari berbagai daerah. Festival ini menjadi magnet budaya yang tak hanya memikat warga lokal, tapi juga penonton dari luar kota.(nur).