JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Kita harus optimis, terus melakukan inovasi, dan paham apa yang perlu dilakukan untuk menarik pengunjung mendatangi obyek wisata yang kita miliki.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mojokerto H.Amat Susilo, S.Sos, Msi saat acara penutupan kegiatan pelatihan tata kelola destinasi wisata bagi para pelaku Usaha pariwisata Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan ini dilakukan di Pendopo Mulyo Jati Wisata Desa (WD) BMJ Majapahit Mojokerto yang berada di Desa Randugenengan Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, Kamis (25/6/2020).
Disampaikan oleh Amat Susilo, bahwa ramai sepinya pengunjung pada obyek yang dimiliki oleh tiap orang, tergantung pada menejemen, SDM, dan tata kelola yang baik dalam menjalankan usaha obyek wisata. "Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Disparpora diharapkan pemilik wisata di Mojokerto bisa bangkit, ekonomi bisa tumbuh, ketika Obyek wisata buka kembali di Era New Normal,” ucapnya.
H. Amat panggilan akrab Kadisparpora, ini menggambarkan apa yang dialaminya selama menjadi PNS di lingkungan Pemkab Mojokerto mulai staf hingga jadi Kepala Dinas, kuncinya ya bekerja keras, bisa menguasai keadaan diri sendiri, optimis mampu bekerja sesuai tugas yang diberikan pimpinan, dan bisa memahami keinginan pimpinan.
“Saya dulu lama menjadi staf di BKD, bekerja harus mengetahui karepe pimpinan, tek –tek ane pimpinan harus kita pahami, hingga kini saya menangi Kabupaten Mojokerto di jabat oleh lima Kepala daerah,” terangnya.
Mantan Camat Gondang ini juga berpesan pada para pelaku usaha Pariwisata, yang mengetahui kondisi obyek wisata ya pemiliknya, para pelaku usaha wisata sendiri, apa yang harus dilakukan untuk menarik perhatian pengunjung. ”Semoga ilmu yang didapat dari pelatihan ini bisa diterapkan di masing – masing lokasi wisata panjenengan,” imbuhnya.
Sementara itu, pemilik Wisata Desa (WD) BMJ Majapahit Mojokerto, H.Mulyono, pada acara penutupan ikut memberikan Motivasi dan Semangat kepada para Pengelola Wisata di Mojokerto, agar lebih bersemangat untuk mamajukan lokasi Wisatanya masing - masing, dengan tenaga dan pikiran serta berdoa kepada Alloh SWT.
“Kita harus ikhtiar dengan tenaga pikiran dan lebih labuh berdoa pada Allah SWT, tirakat pada Allah SWT pasti ada hasil,” ucapnya.
Lanjut H. Mulyono di hadapan puluhan pelaku usaha pariwisata, menceritakan pengalamannya saat merintis usaha wisatanya, bahkan di ejek seakan orang gila.
”Saya sempat dibilang orang gila karena membuka lahan gersang di Desa Randugenengan untuk dijadikan tempat Pariwisata, akan tetapi karena seringnya berdoa dan tirakat, sekarang ini Wisata Desa menjadi lokasi Pariwisata sudah dikunjungi Turis Manca Negara, dan sekitar kolam renang kami tanami Coklat menjadi pemandangan sendiri bagi pengunjung.
Pada kesempatan acara penutupan pelatihan tersebut, Kadis Pariwisata H. Amat Susilo didampingi Kabid Pariwisata, H. Syakdillah bersama H Mulyono menyempatkan waktu keliling melihat langsung Pabrik Cokelat Majapahit di Lokasi Wisata Desa untuk melihat dari dekat proses Pembuatan Biji Kakao yang sedemikian rupa sehingga bisa diolah menjadi Makanan dan minuman Cokelat yang nikmat dalam berbagai Kemasan. (din)