JATIMPOS.CO//SIDOARJO- Museum Negeri Mpu Tantular di Buduran Sidoarjo bisa dimanfaatkan oleh semua warga untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Hal itu dikemukakan Kepala UPT Museum Mpu Tantular, Drs Edi Irianto, MM kepada Jatim Pos di kantornya, Selasa (22/12/2020).

“Silakan yang mau memanfaatkan sesuai misi museum. Disini kami sudah bekerjasama dengan sejumlah komunitas, diantaranya mocopatan, literasi keris, naskah kuno, teater, keroncong, campursari, dan lainnya,” ujar Edi Irianto.

Dalam penjelasannya yang didampingi Mas Sadari, staf Museum Mpu Tantular, pada masa pandemic covid-19 ini syarat dan ketentuan ditambah protokol kesehatan. Diantaranya sehat (tidak reaktif covid), bermasker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Hingga saat ini kerjasama dengan komunitas seniman dan budayawan terus berlangsung dan terjadwal. “Namanya sahabat Museum Mpu Tantular,” tambahnya. Selain gedung dan ruangan yang representative, peralatan lengkap, menurut Edi Irianto juga narasumber kompeten bisa dimanfaatkan di museum Mpu Tantular.

“Ini menunjukkan bahwa Museum bukan hanya digunakan oleh pengelola saja, tapi masyarakat bisa memanfaatkan,” tambahnya. Bahkan perkembangan nilai sejarah budaya bisa diteruskan melalui pembelajaran di Museum ini.

“Beberapa waktu lalu Dharma Wanita Persatuan Pemprov Jatim mengadakan seminar dan cara membatik tradisional disini,” katanya. Ada juga pelatihan seni ukir dan gerabah.

Koleksi Museum
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, Sinarto, S.Kar, MM mengemukakan, Museum Mpu Tantular adalah milik Pemprov Jatim.

“Selain koleksi yang mencapai belasan ribu benda bersejarah, dikembangkan juga berbagai aktivitas untuk peningkatan nilai budaya dan ekonomi masyarakat. Monggo dimanfaatkan,” kata Sinarto.

Museum Mpu Tantular, sebelumnya ada didepan Kebun Binatang Surabaya. Pada tahun 2004 pindah ke Buduran Sidoarjo. Ditempatkan di Buduran Sidoarjo karena jalur utama antara Surabaya dan Malang atau sebaliknya.

“Maka di Sidoarjo atau jalur antara Malang dan Surabaya itu perlu tempat wisata, dan dipilih wisata sejarah ditempatkan disini,” ujar Edi Irianto.

Saat ini di Museum Mpu Tantular terdapat sekitar 15.600 (lima belas ribu enamratus) koleksi benda bersejarah. “Bahkan ada ruang khusus tuna netra yang merupakan satu-satunya di Indonesia,” kata Edi Irianto.

Ruang khusus tuna netra ini berdiri sekitar tahun 2010. Didalamnya ada pentunjuk seperti huruf braille yang bisa menjelaskan kepada para tuna netra tentang koleksi dan benda bersejarah.

Ketua Dharma Wanita Persatuan Pemprov Jatim, Ny Hj. Gardjati Heru Tjahjono melihat Garudeya Emas, koleksi Museum Mpu Tantular

-------------------------------------

Selain ruang tuna netra, di Museum Mpu Tantular juga ada ruang IPTEK. Ruang ini menjadi yang ekslusif diantara museum lainnya di seluruh Indonesia. Pada ruang ini bisa mengetahui fenomena alam seperti hukum archimides, kimia, fisika dan ilmu perbintangan.

“Kalau selama ini museum identik dengan ilmu social khususnya sejarah, maka di museum Mpu Tantular bisa dari ilmu alam,” paparnya. Para pengunjung di Museum Mpu Tantular yang membawa anak-anak, disediakan ruang bermain.

Berbagai keunggulan di Museum Mpu Tantular, menjadikan museum ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai Museum Terbaik Nasional di tahun 2014.

Pandemi Covid-19
Masa pandemic Covid-19 yang melanda seluruh belahan dunia dan Indonesia berdampak pada segala sektor kehidupan, termasuk Museum Mpu Tantular. Pemerintah melalui Satgas Covid membatasi, melarang kerumunan termasuk kunjungan ke wisata museum Mpu Tantular.

Mensiasati hal tersebut, komunikasi sistim online, daring diberlakukan di semua sektor pemerintah dan termasuk Museum Mpu Tantular. Dan pada masa New Normal bisa ofline pertemuan tatap muka dengan batasan jumlah peserta.

Museum Mpu Tantular di masa New Normal melaksanakan kegiatan dengan protokol kesehatan sesuai standar gugus Covid-19. Beberapa kegiatan dilaksanakan diantaranya Pameran Koleksi Museum, Seminar Koleksi Museum dan Belajar Bersama, Pelatihan Batik.

Demikian juga komunitas Sahabat Museum sampai saat ini masih berlangsung sesuai protokol kesehatan.

Sedangkan secara online, melalui streaming yutoube, instagram dan media social lainnya seperti facebook, twiter.

Pihak sekolah yang ingin memanfaatkan pembelajaran daring, online bisa juga dilakukan di Museum Mpu Tantular. Seperti dilakukan guru sejarah SMA Al-Uswah Surabaya, guru yang bersangkutan beberapa waktu lalu datang ke Museum Mpu Tantular.

Kemudian guru tersebut menggunakan video zoom meeting sambil berkeliling menunjukkan dan menjelaskan koleksi museum benda bersejarah. Dalam penjelasannya guru tersebut diikuti secara langsung oleh para siswa di rumah atau tempat lainnya masing-masing.

Demikian juga mahasiswa atau siswa praktek lapangan, bisa dilakukan di Museum Mpu Tantular pada masa pendemi covid ini sesuai protokol kesehatan, daring dan zoom meeting.

Sesuai arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bahwa saat ini era digitalisasi, selfie, maka direncanakan dibangun Taman Majapahit yang menyediakan berbagai sport instagramable.

Namun masa pandemic Covid-19, rencana itu hanya bisa dilakukan sebagian karena dana pembangunan untuk keseluruhan lebih diutamakan untuk penanganan sosial dampak Covid.

“Saat ini sedang dibangun rumah majapahit, meski hanya sebagian namun bisa jadi sport instagramable juga,” kata Edi Irianto.

Kedepannya, Edi Irianto berharap masyarakat dalam segala aspek bisa memaksimalkan fungsi museum, maksimalkan kerjasama dengan museum. “Di era new normal semakin baik, masyarakat dapat memanfaatkan museum Mpu Tantular,” katanya. (sa)