JATIMPOS.CO//LAMONGAN- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar “East Java Tourism Award 2020” atau Anugerah Wisata Jawa Timur Tahun 2020. Kegiatan berlangsung di Wisata Bahari Lamongan (WBL), Minggu (20/12/2020).

“Ini atas permintaan Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa, supaya ditempatkan di WBL,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Sinarto, S.Kar, MM.

Penempatan di ruang terbuka tempat wisata itu untuk menggairahkan kembali pariwisata yang terpuruk akibat pandemic covid. “Baru kali ini ditempati panggung ini selama 9 bulan nganggur akibat covid,” tambahnya.

Tentu saja kegiatan pariwisata termasuk East Java Tourism Award 2020 ini dengan protokol kesehatan yang ketat. “Kegiatan semacam ini digelar setiap tahun. Bedanya tahun ini pandemic covid, penerapan kebiasan baru protokol kesehatan," tambahnya.

Semua peserta, undangan yang akan masuk di rapid test terlebih dahulu. Bagi yang reaktif tidak diperkenankan mengikuti kegiatan. Juga jaga jarak, bermasker dan mencuci tangan.

Anugerah wisata ini, merupakan salah satu cara untuk merangsang pengelola objek wisata berkreasi dan berinovasi untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke daerahnya.

“East Java Tourims Award 2020 bertujuan mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota, pengelola daya tarik wisata, industry pariwisata dan asosiasi serta komunitas pariwisata lainnya untuk secara terus menerus mengembangkan pariwisata di daerah secara berkelanjutan,” katanya.

Selain penghargaan untuk wisata alam, budaya dan buatan, juga memberikan penghargaan pada pemerintah kabupaten atas komitmen dan kepeduliannya terhadap sektor wisata di daerahnya.

Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang sedianya hadir pada kesempatan itu batal karena mendapat kabar dan mendatangi korban meninggal dunia akibat banjir di Sampang Madura.

Dalam sambutan yang disampaikan Asisten Administrasi Umum, DR Abimayu mengatakan, Gubernur menyatakan, walaupun saat ini virud covid-19 belum sepenuhnya hilang, namun masyarakat sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru yaitu memakai masker saat keluar rumah, mencuci tangan, menjaga jarak, pemesanan secara daring dan pembayaran non tunai.

“Hal ini menjadikan pemerintah dan industry pariwisata memiliki modal dasar yang kuat untuk membuka kembali destinasi wisata terutama yang berbasis alam, industry pariwisata maupun even budaya dan pariwisata, tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid19,” ujarnya.

“Saya mengucapkan Selamat kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, pengelola daya tarik wisata, pelaku industri pariwisata yang menerima penghargaan ini, semoga dapat menjadi pendorong menumbuhkan semangat dalam mengembangkan daya tarik wisata dan insutri pariwisata di daerah secara lebih baik,” kata Gubernur. (sa)