JATIMPOS.CO//MALANG- Upaya menjadikan Pelaku usaha/penjual makanan dan minuman (mamin) di kawasan desa wisata memahami tata cara dalam menghidangkan makanan dan minuman kepada pelanggan/wisatawan sesuai dengan standar etika yang baik sehingga pelanggan/wisatawan puas karena merasa dihargai/dihormati keberadaannya sebagai pembeli.

“Maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menggelar kegiatan Peningkatan Daya Saing Usaha Makanan dan Miuman di Kawasan Desa Wisata Jawa Timur Tahun 2021,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara, Ansori SE, MM yang disampaikan Hariyanto, S.Sos, MM.

Pembukaan kegiatan berlangsung Tanggal 7 April 2021 pukul 19.00 WIB di Shanaya Resort Malang Perum Griya Permata Alam, Jl. Raya Ngijo, Karang Ploso, Kab. Malang. Kegiatan itu berlangsung selama 2 (dua) hari sejak tanggal 7 April 2021 hingga Tanggal 8 April 2021.

“Juga meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaku usaha makanan dan minuman di kawasan desa wisata dalam mengolah, menyajikan, dan mengemas produk makanan dan minuman yang dihasilkan sehingga dapat menarik minat pelanggan/wisatawan untuk membeli dan menikmatinya,” ujarnya.

Selain itu. memberikan pemahaman dan meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam menjual produk makanan dan minuman melalui digitalisasi bisnis yaitu menggunakan media online.

“Untuk memperluas pangsa pasar usahanya sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan usaha,” ujar Ansori yang juga sebagai Kabid Industri Pariwisata Disbudpar Jatim itu.

Peserta dan Narasumber : Kegiatan ini diikuti oleh 55 orang peserta terdiri dari 51 orang pengelola usaha makanan dan minuman di kawasan desa wisata dan 4 orang pejabat/staf yang membidangi pariwisatayang berada di wilayah Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.

Narasumber : PT Go-Jek Indonesta (kantor Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) dengan materi : "Peluang Digitalisasi Bisnis Makanan dan Minuman di Era Pandemi Covid-19"
Praktisi Perhotelan dan Dosen Program Studi Manajemen Hotel (Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Surabaya dengan materi : "Tata Hidang Makanan dan Minuman sebagai Daya Tarik Pelanggan”

Indonesian Chef Association (ICA) BPD Jawa Timur dengan materi : "Teknik Pengolahan dan Kreativitas Penyajtan serta Pengemasan Produk Makanan/Minuman yang Sehat dan Aman Konsumsi"

Kurang Siap

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Jatim, Sinarto S.Kar, MM mengemukakan, pada kawasan desa wisata biasanya juga didukung oleh sektor ekonomi kreatif yang ada di dalamnya, salah satunya sub sektor kuliner yaitu usaha jasa makanan dan minuman guna memenuhi kebutuhan wisatawan selama berkunjung di desa wisata.

“Namun, seringkali diumpai bahwa usaha makanan dan minuman di kawasan desa wisata tersebut terkesan kurang siap atau profesional dalam menghadapi dan memberikan pelayanan kepada wisatawan,” ujar Sinarto dalam amanat yang disampaikan, Kepala Bidang Industri Pariwisata Disbudpar Jatim, Ansori, SE, MM.

Misalnya lanjut Kadisbudpar, dalam tampilan makanan/minuman yang disajikan kurang menarik dan juga cara menghidangkannya yang kurang sesuai dengan standar pelayanan. sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung di desa wisata tersebut.

“Masalah tersebut merupakan faktor negatif yang dapat mempengaruhi tingkat pendapatan usaha pada khususnya, dan berdampak pula pada penurunan tingat kunjungan wisatawan pada kawasan desa wisata di suatu daerah. sehingga, perlu mendapatkan perhatian yang khusus dan penanganan yang serius dari kita semua komponen masyarakat, baik itu pelaku usaha, governmen77pemerintah serta akademisi dan swasta untuk mencari solusi dalam rangka penyelesaian masalah tersebut,” ujarnya.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur sebagai lembaga pemerintah daerah memiliki tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata.
Akan terus melakukan dan meningkatkan kerjasama sinergi dengan dinas/lembaga/asosiasi terkait di tingkat pusat, provinsi maupun pemerintah kabupaten /kota dan para pelaku usaha pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah melalui upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Jawa Timur, yang kali ini difokuskan melalui upaya peningkatan daya saing usaha makanan dan minuman di kawasan desa wisata Jawa Timur tahun 2021.

“Dalam melaksanakan pembangunan sektor Pariwisata tersebut memerlukan peran serta semua unsur stakeholders baik secara langsung maupun tidak langsung, salah satunya yaitu pengelola usaha makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan masyarakat khususnya di kawasan desa wisata,” ujarnya.

Dengan memperhatikan kondisi/ keberadaan dan perkembangan usaha makanan dan minuman yang berada di kawasan desa wisata belum seluruhnya tertata dengan baik dan pelayanannya masih perlu ditingkatkan sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat dan wisatawan, sehingga pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlu menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Daya Saing Usaha Makanan dan Minuman di Kawasan Desa Wisata Jawa Timur tahun 2021 berupa pembinaan melalui penyampaian materi-materi yang diberikan oleh narasumber yang berkompeten di-bidangnya.


“Harapan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota melalui kegiatan ini nantinya para peserta memahami dan memiliki keterampilan dalam mengolah, menyajikan, mengemas, dan menghidangkan produk makanan dan minumannya dengan baik serta menarik, dan mampu memperluas pangsa pasar melalui digitalisasi produk atau kemampuan menjual produk secara online. sehingga membawa kesan positif bagi masyarakat/wisatawan, juga meningkatkan pendapatan bagi pengelola usaha makanan dan minuman, khususnya yang berada di kawasan desa wisata,” kata Kadisbudpar.

Sebagai informasi, menurut Kadisbudpar Jatim, sampai saat ini Jawa Timur memiliki kurang lebih sekitar 479 desa wisata yang tersebar di 34 kabupaten dan kota se jawa timur.

“Desa wisata tersebut sebagai salah satu penggerak perekonomian masyarakat di bidang kepariwisataan, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah ini akan terus berkembang seiring dengan peningkatan kemampuan dan potensi wisata desa-desa yang lain di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur,” ungkapnya.
Di masa pandemi covid-19 memberikan dampak yang luar biasa pada sektor kepariwisataan secara khusus, banyak usaha yang mengalami penurunan omzet cukup tajam mengakibatkan perekonomian masyarakat menurun.

“Saya berharap kondisi ini tidak menjadikan kita berputus asa namun hendaknya tetap bersemangat dan optimis dengan doa dan segala usaha, bahwa dengan kejelian dalam menangkap peluang usaha, peningkatan kemampuan serta keterampilan pelaku usaha pariwisata, akan kembali bisa mendatangkan bahkan meningkatkan kunjungan wisatawan yang lebih tinggi lagi,dengan meningkatkan kualitas produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha
pariwisata di Jatim,” ujarnya.

Oleh karena itu, perlu adanya trobosan/inovasi dalam menarik wisatawan untuk berkunjung ke jawa timur tentunya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam setiap aspek sehingga dapat membantu menanggulangi dan memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Dikatakan, Pemprov Jatim percaya dengan memberikan kesempatan sepenuhnya kepada masyarakat setempat sebagai pelaku usaha pariwisata yang terus menerus bersama pemerintah kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang membawa dampak positif bagi perkembangan perekonomian di daerah dan pendapatan masyarakat setempat.

“Khususnya para pelaku usaha makanan dan minuman di kawasan desa wisata. saya berharap kepada seluruh peserta dengan selesainya kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan produk yang diberikan kepada pengunjung atau wisatawan di kawasan desa wisata,” ujarnya

“Serta sebagai motivasi untuk mengembangkan usahanya melalui upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk mencapai kepuasan pelanggan, sehingga dapat memberikan kesan kenangan yang positif (sapta pesona) di hati wisatawan yang dapat memunculkan perasaan bahagla dan keinginan untuk datang kembali berkunjung ke tempat usaha ataupun di kawasan desa wisata tersebut,” pungkasnya. (ham)