JATIMPOS.CO//PROBOLINGGO-Untuk meningkatkan kapasitas dan peran aktif Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam pembangunan kepariwisataan di daerah, khususnya dalam masa kenormalan baru.

Maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menyelenggarakan Kegiatan Penguatan Kelompok Sadar Wisata Program Hibah Jalan Daerah (PHDJ) Jawa Timur Tahun 2021 di Hotel Oecik Bromo, Probolinggo tanggal 6 – 7 April 2021.

“Memberikan pemahaman masyarakat di sekitar destinasi pariwisata terutama KSPN BTS dalam meningkatan pengetahuan terkait tata kelola desa wisata, arsitektur khasdan pemasaran desa wisata yang berbasis teknologi digital,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara, Dra. Susiati, MM.

Selain itu, menguatkan kapasitas Pokdarwis yang mampu bersinergi bersama pemangku kepentingan usaha pariwisata dan masyarakat ekonomi kreatif dalam mendukung pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata.

Narasumber pada kegiatan penguatan kelompok sadar wisata PHJD berasal dari unsur : Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Probolinggo, “Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Desa Wisata’’

Sabar Swastono (Kampung Lawas Maspati), ’’Strategi Inovasi Pengelolaan dan Pengembangan Desa Wisata’’ dan Abdul Mughits (Surabaya) ’’Pemasaran Desa Wisata Berbasis Teknologi Digital’’ Wahyu Setiawan, ST, MT (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya) “Strategi Pembangunan Arsitektur Khas Desa Wisata’’

Peserta Kegiatan Penguatan Kelompok Sadar Wisata PHJD tahun 2021di hotel Oecik Probolinggo, diikuti oleh 60 (enam puluh) orang peserta, yang terdiri dari unsur kelompok sadar wisata dan pengelola desa wisatadi kabupaten probolinggo.

Ajak Bangkit Menata Destinasi
Sementara itu Kadisbudpar Jatim, Sinarto, S.Kar, MM dalam amanat yang disampaikan Kabid Destinasi Pariwisata Disbudpar Jatim, Dra. Susiati, MM mengemukakan, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus berupaya mempercepat penanganan covid-19. Hal ini tidak akan terwujud tanpa dukungan seluruh pihak dan stakeholder pariwisata serta kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Ketua Panitia Penyelenggara, Dra. Susiati, MM memberi sambutan

---------------------------------

“Marilah bersama – sama kita bangkit kembali dan kita tata kembali destinasi kita dengan lebih memperhatikan protokol kesehatan. Bersama – sama kita wujudkan wisata yang aman serta wisata yang sehat” ujarnya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak akibat pandemi ini. Tidak hanya tempat wisatanya saja, tapi juga instrumen pendukung lain seperti hotel, tempat oleh – oleh, pelaku UMKM, transportasi wisata, pemandu wisata dan lain sebagainya. Saat ini, kita sedang dalam masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru.

Adaptasi kebiasaan baru atau New Normal, diharapkan dapat memberikan harapan bagi industri pariwisata Jawa Timur setelah terpuruk selama beberapa bulan ini.

Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur nomor 650/28404/118.1/2020 tentang tatanan kenormalan baru sektor Pariwisata Jawa Timur dan surat keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur nomor 556/119/118.5/2020 tentang petunjuk teknis SOP Protokol Kesehatan di lingkungan usaha pariwisata dalam rangka pencegahan dan pengendalian covid-19.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua terkait pengelolaan desa wisata yang sehat, dengan mengedepankan protokol kesehatan namun tetap berasaskan kearifan lokal serta dengan memanfaatkan digital marketing di dalam memasarkan dan mempromosikan semua produk yang ada di dalam desa wisata yang berdaya saing tinggi untuk kedepannya,” ujar Kadisbudpar Jatim.

Membangun desa wisata takkan berjalan mulus tanpa partisipasi langsung dari masyarakat lokal. peran akademisi, swasta, pemerintah memang penting dalam mendukung dan mewujudkan akselerasi kemandirian desa wisata.

Namun, tanpa semangat berubah, kemauan dan kesadaran dari masyarakat lokal membangun desa wisata mandiri hanyalah impian belaka.

Di masa Pandemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh bangsa di dunia termasuk Indonesia pada satu tahun belakangan ini, pariwisata alternatif saat ini menjadi tren bagi para wisatawan yaitu konsep wisata yang lebih bersahabat dengan alam dan masyarakat lokal, yang tak bisa didapat ketika berkunjung ke destinasi wisata biasa.

Karena itu, paket-paket wisata yang mengedepankan budaya alam, dan sesuatu yang unik dari daerah tertentu sedang sangat diminati. salah satunya
adalah dengan mengunjungi desa wisata.

Desa wisata merupakan bagian dari pengembangan pariwisata berkelanjutan dan menjadi salah satu program pemerintah republik Indonesia yang diharapkan dapat mempercepat kebangkitan pariwisata dan memicu pertumbuhan ekonomi.

“Saya menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Probolinggo, para narasumber, dan seluruh peserta. selanjutnya saya berharap forum ini bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh para peserta,” pungkasnya.(sif)