JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Tim Juri Indonesia Sustainable Torism Award (ISTA) 2019 melakukan penilaian dan visitasi lapang terhadap Destinasi Wisata Alam Watu Rumpuk dan Pendakian Tapak Bimo di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (15/8/2019).
Tim Juri visitasi ISTA yang dipimpin Prof Jatna Supriatna dari Universitas Indonesia, melakukan penilaian mulai siang hingga sore hari. Kedatangan Tim Juri tersebut, disambut langsung oleh Bupati Madiun, Ahmad Dawami, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Madiun, Yudi Hartono. Camat Dagangan, Muhammad Zahrowi dan Kepala Desa Mendak, Nur Cholifah.
Kunjungan lapangan Tim Juri ini merupakan tindaklanjut hasil penilaian Desk Evaluation dan Rapat Dewan Juri Tahun 2019, dimana Kementrian Pariwisata telah menetapkan Destinasi Wisata Alam Watu Rumpuk dan Pendakian Tapak Bimo sebagai salah satu nominasi dalam ajang penghargaan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Tim juri visitasi ISTA 2019, Prof. Jatna Supriatna mengatakan, Ajang ISTA yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata ini dilaksanakan bukan sebagai kompetisi untuk membandingkan antar destinasi pariwisata. Akan tetapi untuk memotivasi destinasi lainnya agar dapat meningkatkan pengembangan pariwisata berkelanjutan sebagai syarat menjadi destinasi pariwisata kelas dunia.
“Saya salut kepada Desa Mendak. Destinasi wisata yang baru terbentuk dua tahun lalu sudah masuk ISTA 2019. Jika di level Nasional ini nanti menang akan maju ke tingkat Asean,“ jelasnya.
Sementara itu, Camat Dagangan, Muhammad Zahrowi mengungkapkan, sesuai dengan program prioritas Pemkab Madiun kawasan potensi wisata selingkar wilis menjadi prioritas program pengembangan pariwisata di Kabupaten Madiun. Salah satunya Destinasi Wisata Alam Watu Rumpuk dan Pendakian Tapak Bimo di Desa Mendak.
“Kami sangat bersyukur di Kecamatan Dagangan melalui inovasi - inovasi yang telah di lakukan bisa memunculkan potensi destinasi wisata yang berkelanjutan dan juga sukses mengembangkan BUMDes,“ ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Mendak, Nur Cholifah dalam pemaparannya menjelaskan, latar belakang terbentuknya Destinasi Wisata Watu Rumpuk ini berawal dari keterpurukan warganya karena paceklik cengkeh. Karena waktu itu, mayoritas mata pencarian warga Desa Mendak bersandar pada cengkeh.
“Sehingga dengan di bangunnya Watu Rumpuk ini diharapkan bisa mengurangi pengangguran, tumbuh dan berkembangnya UMKM, sekaligus sebagai alternatif wisata baru di Kabupaten Madiun,“ jelasnya.
Lebih lanjut dia katakan, pembangunan sarana dan prasarana di Watu Rumpuk ini tidak hanya mengandalkan sumber dana APBDes. Namun juga melibatkan pihak ketiga atau CSR, diantaranya PT. INKA, BPJS Kesehatan dan LMDH serta dukungan swadaya masyarakat.
Untuk diketahui, Kompetisi ISTA 2019 yang diselenggarakan Kementrian Pariwisata ini diikuti 263 peserta. Para peserta selanjutnya menjalani proses seleksi administrasi hingga terpilih 37 peserta yang masuk nominasi. Selanjutnya, para nominator menjalani proses visitasi dan akan dipilih 17 pemenang.
Destinasi Wisata Alam Watu Rumpuk dan Pendakian Tapak Bimo di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun ini merupakan salah satu nominasi urutan ke 19 dalam ajang ISTA 2019 tersebut.
Para Pemenang ISTA 2019 nantinya akan diumumkan pada malam penganugerahan yang berlangsung pada 27 September 2019 untuk memenangkan hadiah dengan total 1 Miliar dan akan diajukan pada ajang penghargaan serupa di tingkat ASEAN, yaitu ASEAN Sustainable Tourism Award (ASTA). (jum)