JATIMPOS.CO/BANYUWANGI – Bertepatan dengan peringatan Hari Raya Trisuci Waisak, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mempromosikan batik bermotif filosofi ajaran Buddha yang dikembangkan sebuah vihara di kabupaten tersebut, yaitu Vihara Dhamma Kerti di Desa Sumberagung.

”Dari Vihara Dhamma Kerti, inspirasi itu datang. Di sebuah vihara, di Desa Sumberagung Banyuwangi, dimulai pengembangan batik bermotif filosofi ajaran Buddha. Ada corak roda Dhamma, daun Bodhi, Teratai, dan sebagainya,” tulis Bupati Ipuk di akun Instagram pribadinya, @ipukfdani.

Ipuk mengaku mengagumi karya warga yang diberdayakan menjadi perajin batik di vihara tersebut, yang juga didampingi dalam program Participatory Action Research (PAR) Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Nalanda Jakarta.

”Keteduhan, keindahan, dan semangat terpancar dari lembaran kain batik yang dihasilkan. Tentu makna tersiratnya juga soal welas asih, metta (cinta kasih), yang menjadi bagian terpenting dari ajaran Buddha,” ujar Ipuk.

”Silakan cek di @batik_kinnara_kinnari,” imbuh Ipuk mempromosikan akun batik dari vihara di Banyuwangi tersebut.

Kegiatan pemberdayaan ekonomi melalui karya batik tersebut diapresiasi Ipuk. ”Vihara menjadi semakin hidup. Selain untuk tempat ibadah, juga ikut memberdayakan ekonomi,” jelas bupati yang baru dilantik pada 26 Februari 2021 tersebut.

Ipuk pun mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Trisuci Waisak kepada seluruh umat Buddha, khususnya yang ada di Banyuwangi. ”Selamat merayakan Trisuci Waisak, sahabat-sahabat umat Buddha. Menandai perjalanan dari kelahiran Pangeran Siddharta, penerangan sempurna menjadi Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama,” ujarnya.

”Semoga berkah Waisak membawa damai dan bahagia bagi umat manusia, yang kini sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19,” imbuh bupati perempuan tersebut.

Ipuk menambahkan, Pemkab Banyuwangi mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat Buddha di Banyuwangi yang selama ini telah bergotong-royong bersama memajukan daerah. (*)