JATIMPOS.CO//LUMAJANG- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi konsep ‘Wisata Alam dan Wisata Amal’ yang diusung oleh Desa Wisata Tirtosari View, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang untuk menjadi pendukung Bromo Tengger Semeru.

Dimana dari konsep ini, income atau pendapatan yang diperoleh dari desa wisata tersebut akan didistribusikan untuk elemen masyarakat yang berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Seperti biaya operasional masjid, kemudian juga tunjangan bagi guru ngaji atau guru kontrak.

“Konsep Wisata Alam dan Wisata Amal ini luar biasa sekali. Bahwa sebagian income dari pengelolaan desa wisata ini akan dikembalikan dalam program pemerintah desa seperti bantuan bagi warga yang meninggal, bantuan operasional masjid, sampai dengan tunjangan bagi guru ngaji dan guru kontrak yang ada di desa ini. InsyaAllah ini jadi ladang amal jariyah bapak ibu, dan banyaknya rizki akan membawa keberkahan,” kata Khofifah saat meresmikan Produk Wisata Baru dan Festival Wisata Desa (FWD) di Desa Wisata Tirtosari View, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Minggu (30/5) sore.

Menurutnya, konsep ini merupakan sebuah keunggulan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Penanggal. Dimana dari wisata yang berbasis pada keindahan alam ini masyarakat juga bisa menyemai keberkahan di lingkungannya. Ia berharap, konsep ini bisa menjadi referensi bagi daerah wisata lain di Jatim maupun Indonesia.

“Ini harus jadi sumber kerukunan, keguyuban dan sumber kebahagiaan bagi masyarakat sekitar. Bahwa dari income yang didistribusikan ke lembaga-lembaga tadi insyaAllah juga akan meningkatkan harkat martabat, SDM serta kualitas IPM Desa Penanggal,” katanya.

Desa Wisata Tirtosari View ini sendiri terdapat area wisata atau fasilitas seperti kolam renang yang airnya berasal dari mata air yang jernih dan tanpa kaporit, spot foto dalam air atau underwater, kolam koi dan nila, spot foto malam hari, serta kafe warna warni yang instagramable.

Pengembangan unit usaha wisata Tirtosari View ini merupakan kolaborasi Pemprov Jatim degan Pemkab Lumajang, pemerintah desa setempat, serta di Tahun 2021 ini didukung oleh PT. HM Sampoerna dan Yayasan Rumah Kita Sidoarjo.

Untuk itu Khofifah mengajak masyarakat sekitar terutama wisatawan untuk turut serta menjaga keindahan alam dan kelestarian yang ada di Desa Wisata ini. Serta bagi masyarakat sekitar untuk terus menumbuhkembangkan potensi yang ada di Desa Wisata ini.

“Untuk spot foto under water misalnya, tolong dijaga sumber airnya dan kejernihan air. Seluruh wisatawan yang hadir di sini juga mohon bisa menjaga keasrian dan daya dukung alam supaya makin banyak orang yang bisa menikmati dan ketagihan kembali kesini,” katanya.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, desa wisata ini merupakan bagian dari program Klinik BUM Desa dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinas PMD) Jatim. Pada pengembangannya juga berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim.

“Kami harap dari pengembangan Desa Wisata seperti ini maka akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terimakasih Pak Kades atas seluruh inisiasi yang menampakkan hasil membanggakan. Kepada para pokdarwis dan BUM Desa yang lain tetap semangat dan teruslah berinovasi. Desa Penanggal Kecamatan Candipuro ini akan menjadi pendukung wisata Bromo Tengger Semeru,” katanya.

Jumlah BUM Desa di Jatim sendiri sebanyak 6.118 BUM Desa dengan klasifikasi maju (537 BUM Desa), berkembang (2.285 BUM Desa), dan pemula (3.296 BUM Desa). Dari jumlah tersebut sebanyak 267 BUM Desa yang telah mengelola unit usaha wisata.

Pemprov Jatim terus melakukan pendampingan bagi BUM Desa termasuk di Desa Candipuro, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro Lumajang ini. Pendampingan tersebut meliputi pelatihan tata kelola pengembangan produk wisata, pelatihan penyusunan SOP oleh Tim East Java Ecotourism Forum, Pelatihan CHSE (Clean, Healthy, Safety, Environment Sustainibility) oleh Disbudpar Jatim.

Kemudian pelatihan digital marketing, content production, digital branding, optimasi media sosial dan manajemen keuangan BUMDesa, serta pelatihan packaging, jejaring usaha, dan penyusunan laporan keuangan.

Selain itu adapula pendampingan implementasi hasil pelatihan, bantuan buku panduan SOP produk wisata dan manajemen pengelola desa wisata, bantuan video promo produk wisata, dan bantuan produk wisata baru dengan nama ‘Warna Warni Lumajang’.

Dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah juga menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Program Pemberdayaan BUMDesa Tahun 2021 kepada enam pemerintah desa masing-masing sebesar Rp. 75 juta. Keenam desa tersebut yakni Desa Jokarto Kec. Tempeh, Desa Sumberwuluh Kec. Candipuro, Desa Kraton Kec. Yosowilangun, Desa Tempeh Lor Kec. Tempeh, Desa Wonorejo Kec. Kedungjajang, dan Desa Jatiroto Kec. Jatiroto.

Selain itu orang nomor satu di Jatim ini juga berkesempatan melepaskan ikan koi di area wisata spot foto underwater. Khofifah juga turut meresmikan kafe warna warni yang ada di Desa Wisata ini.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa Kab. Lumajang memiliki konsep pariwisata yang kolaboratif. Dimana misalnya beberapa spot keolahragaan dikemas satu kesatuan dan saling menguntungkan dengan menempatkan venue nya di tempat wisata seperti BmX Cross di Wisata Selokambang, serta area BMX di Kebun Teh Kertowono

“Bila ini saling menunjang maka optimalisasi potensi ini bisa dikembangkan dan dikolaborasikan. Harapannya ini akan jadi fokus antara satu program dengan program yang lain dan bisa saling menguatkan. Kami ingin menjadi bagian kepariwisataan yang interkoneksi,” pungkasnya.**