JATIMPOS.CO//SIDOARJO- Salah satu perguruan tinggi ternama di Jawa Timur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui para dosen dan dibantu sejumlah mahasiswa mengadakan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan desa wisata kawasan pesisir di desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo pada bulan September – Oktober 2021.
Agenda kegiatan ini merupakan program rutin para dosen melalui program Pengabdian Masyarakat Laboratorium Sosial Humaniora Departemen Studi Pembangunan, yang sebelumnya telah dilaksanakan Focused Group Discussion (FGD) dengan perangkat desa Gisik Cemandi dan kunjungan ke sejumlah lokasi yang akan dikembangkan menjadi objek wisata unggulan.
Sesuai dengan hasil dari langkah-langkah yang sudah dilakukan, mereka mengusung tema “Pelatihan Pemandu Wisata dalam Mewujudkan Wisata Pesisir ‘Pesona Bahari’ Desa Gisik Cemandi Kabupaten Sidoarjo”.
Kepala Lab, Sosial Humaniora, Dr. Kartika Nuswantara, dalam keterangannya kepada Jatimpos.co., Minggu (10/10/2021) mengatakan bahwa tema ini bermaksud untuk memantik keberadaan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) “Pesona Bahari”, dalam upaya menghadirkan potensi-potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di lingkunagn terdekat mereka, seperti makam Nyai Dewi Sekardadu, susur sungai hutan mangrove, TPI (tempat pelelangan ikan) sebagai sentra kuliner, dan hasil kerang sebagai bahan olahan krupuk.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan eco-tourism di desa Gisik Cemandi dengan target peserta, selain anggota POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) juga menyasar anggota Karang Taruna dan pemuda desa, karena dengan anak nuda yang bermutu desa akan menjadi maju”, pungkasnya.
Eco-tourism (ekowisata) merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan, dengan melibatkan peran serta karang taruna dan POKDARWIS (kelompok sadar wisata) desa setempat.
Pelatihan dan pendapingan dalam kegiatan ini, menghadirkan sejumlah pakar mulai dari akademisi sampai dengan pegiat eco-tourism dan social media. Para peserta diajak langsung mempraktekkan, dari mengembangkan ide (gagasan), membuat program wisata, lalu memasarkannya melalui media digital sebagai social branding, sampai mendemonstrasikan langsung di lapangan.
Pendekatan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Laboratorium Sosial Humaniora ITS, merupakan pendekatan partisipatoris. Sehingga dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif sebagai pelaku utama pengembangan dan pemberdayaan eco-tourism wisata pesisir di desanya. Tim Pengabdian Masyarakat juga mengupayakan pengembangan eco-tourism di desa Gisik Cemandi ini memiliki keberlanjutan agar tingkat pendapatan masyarakat meningkat sehingga titik kesejahteraan masyarakat tercapai. (*)