JATIMPOS.CO/MADIUN - Wahana Wisata dan Pasar Papringan Kalikerto di Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun resmi dilaunching, Minggu (22/9/2019).
Wisata Papringan Kalikerto merupakan salah satu destinasi desa wisata di wilayah Kabupaten Madiun. Meski terbilang baru, wahana wisata ini memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri yang menggabungkan destinasi wisata alam, agro, dan budaya.
Kepala Desa Singgahan, Irvan Jamroni mengatakan optimis dengan wahana wisata barunya. Diyakini wisata ini bisa berkembang sebab ide dan gagasan berasal dari masyarakat sehingga akan didukung oleh warga.
" Ide wisata Papringan Kalikerto ini dari warga, tumbuhnya dari warga, sehingga pemerintah desa akan memberi dukungan penuh dalam bentuk apapun, kita akan mendorong, menyandingkan program desa, Pemda dengan program pokdarwis untuk kebutuhan wahana," tegasnya.
Irvan menambahkan bahwa launching wisata Kalikerto sebagai pondasi untuk mengawali destinasi wisata baru di desanya.
" Destinasi wisata kita ini menyuguhkan agrowisata, kuliner dengan krupuk lempeng singgahan yang sudah terkenal dan kuliner yang lainnya serta alamnya. Kita ada susur sungai kurang lebih 1 Km menikmati pemandangan alam yang Indah dan kita jamin keselamatannya," terangnya.
Sementara itu, Kabid Pengembangan Wisata Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Madiun, Isbani menyatakan Wisata Papringan Kalikerto sangat berpotensi sebab memiliki gabungan destinasi wisata alam, agro, dan budaya.
" Yang jelas ini destinasi yang sangat berpotensi sebab berbeda dengan destinasi yang sudah ada. Karena ini gabungan budaya, Agrowisata dan Alam dalam hal ini memanfaatkan menyusuri sungai yang indah dengan perahu," jelas Isbani.
Di tempat yang sama, Bupati Madiun yang diwakili Kepala Bapeda Kabupaten Madiun, Edy Bintardjo menguraikan dukungan dari pemerintah daerah bisa berupa anggaran untuk mendukung wisata desa, cuma syaratnya harus dipenuhi yaitu dengan membuat SK Bupati tentang destinasi wisata.
" Wisata tidak boleh statis harus berkembang sebab kita mengharapkan wisatawan kembali lagi berarti harus ada inovasi ada hal yang terbarukan. Dan pemda bisa menganggarkan cuma harus di-SK-kan dulu. Kalau sudah di-SK-kan uang pemda bisa masuk," pungkasnya. (jum).