JATIMPOS.CO//SIDOARJO - Tari Gandrung asli Banyuwangi menjadi salah satu Warisan Budaya Takbenda Provinsi Jawa Timur yang telah ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 2013. Guna memasyarakatkan kesenian gandrung kepada masyarakat, Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Peragaan Warisan Budaya Takbenda Jawa Timur “ Gandrung Banyuwangi” pada Kamis (24/03/22) malam.
Kegiatan pagelaran ini digelar di UPT Musem MPU Tantular Sidoarjo secara hybride (live streaming dan offline) dengan menampilkan peragaan kesenian gandrung yang dimainkan oleh sanggar tari sayu wiwit dari Kabupaten Banyuwagi.
“ Saya melakukan diskusi dengan teman-teman yang ada di museum, kepala bidang baik yang kebudayaan maupun pariwisata kalau WBTb yang sudah diakui sebanyak 82 ini harus kita ekspose dan kita kembalikan untuk dikenal kembali dengan masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto, S.Kar., MM.
Kadisbudpar menyampaikan apresiasi sekaligus rasa syukur atas terselenggaranya kegianatan ini. Refleksi seperti ini dibutuhkan untuk mengingat kembali kehebatan para pendahulu bangsa Indonesia yang memiliki karya luar biasa sekaligus juga menyampaikan pesan baik kepada generasi penerus bangsa.
Lebih lanjut Sinarto menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini tidak akan terselenggara dengan baik jika tidak ada pendukung baik dari akademisi, dan teman-teman profesi yang menangani cagar budaya dan kesenian.
“ Jadi para profesi ini menangani kebudayaan baik secara tangible dan intangible, kalau tidak menyatu dengan musem maka tidak akan terselenggara dengan baik. Untuk itu saya meminta kepada seluruh stake holder museum silahkan memberikan inspirasi, dorongan dan menemani museum untuk terus maju kedepan,” imbuh Sinarto.
Mengakhiri sambutannya, Kadisbudpar Jatim membuka gelaran Peragaan Warisan Budaya Takbenda Jawa Timur “ Gandrung Banyuwangi” bersama dengan Kepala UPT Museum Negeri MPU Tantular Sidoarjo, Dra. Nina Rossana., M. Si.(iz)