JATIMPOS.CO//BLITAR- Amphitheater Candi Penataran Kabupaten Blitar, Sabtu malam (4/6/2022) dipadati pengunjung khususnya dari Blitar dan berbagai daerah lainnya. Mereka menyaksikan Festival Kresnayana dengan lakon Kresna Kawedhar (the story of kresna).
Kegiatan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim bekerjasama Pemerintah Kabupaten Blitar itu mendapat apresiasi yang sangat baik.
“Saya merasa apmhiteater malam ini menjadi lebih kecil, karena dilihat dari antusiasme masyarakat yang begitu banyak ingin menonton baik secara langsung maupun lewat online,” kata Kadisbudpar Provinsi Jatim, Sinarto, S.Kar, MM saat membuka kegiatan tersebut.
“Sehingga setelah saya melakukan bincang-bincang dengan Bapak Kepala Disbudpar Kabupaten Blitar, Disbudpar Jatim mencoba tempat ini untuk menjadi tempat pertemuan karya dari Kabupaten Kota yang lain,” tambahnya.
Ini artinya di Jatim harus ada Superteam Kebudayaan dan Pariwisata dan kebetulan Kabupaten Blitar memiliki sarana dan prasarana yang dapat menampung pikiran-pikiran dan kolaborasi antar Kab/Kota untuk mengangkat derajat kebudayaan dan pariwisata.
“Semoga Blitar bisa menjadi stimulant aktifitas kebudayaan dan pariwisata dan kami juga juga mencoba dengan Disparbudpora Blitar untuk mencoba membuka tidak hanya seni blitar yang terlibat bisa juga seniman se Indonesia, dapat menjadi akses untuk menjadi pelaku kresnayana. Saya pikir ini menjadi langkah makro yang bisa memfasilitasi tidak hanya dari se Indonesia, syukur-syukur bisa seperti seruling yang sudah terkenal di negara lain. Kresnayana bisa menjadi pintu masuk Kab. Blitar menjadi pergaulan global di bidang kebudayaan dan pariwisata,” katanya.
Hal senada disampaikan Bupati Blitar Rini Syarifah, bahwa pelataran Amphitheater Candi Penataran yang luas itu bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak, bukan hanya oleh pemerintah.
Dari kiri pemain Kresnayana, Bupati Blitar Rini Syarifah, Kadisbudpar Jatim Sinarto dan pejabat terkait pada pembukaan Festival Kresnaya, Sabtu (4/6/2022)
----------------------------
"Saya juga berpesan agar amphitheater yang luas dan megah ini supaya dimanfaatkan secara maksimal karena selama ini masih terbatas event yang digerlar oleh pemeirntah saja, untuk itu mari kita dukung dan dorong kelompok seni budaya sanggar seni, sekolah agar memanfaatkan gedung ini secara maksimal sebagai tempat menyalurkan kreativitas seniman di Blitar,” kata Bupati Blitar, Rini Syarifah.
Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Blitar mendukung bangkitnya pariwisata di Kab Blitar, UMKM Bangkit, perekonomian masyarakat lebih meningkat.
Kresnayana VII malam ini mengambil judul history of kresna yang bercerita tentang misi penyelamatan dunia dari kehancuran dan kejahatan. Sebagai perwujudan Sang Pencipta dengan kekuatan cinta kasih melalui Kidung Baghawita menghantarkan kresna menjadi penyeimbang dan pemelihara alam semesta.
“Hakekatnya keserakahan, keangkuhan dan kemurkaan akan hilang. Dan bermuara pada ketentraman, kesejahteraan serta kedamaian dunia yang hakiki. Yen eling mesthi wani, yen wani durung mesti eling,” ujarnya. (iz/met)
Kegiatan ini telah diawali dengan pameran UMKM, layanan perizinan usaha, kependudukan, perbankan, dll pada tanggal 2-4 juni di komplek museum penataran, dilanjutkan dengan graduation night byf (fashion show cakra palah) pada tanggal 3 Juni di taman candi penataran, dan puncaknya adalah pergelaran kresnayana VII dengan lakon Kresna Kawedhar ( the story of kresna) pada tanggal 4 Juni di amphiteater penataran ini.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin 4 kali dalam setahun dengan pengisi acara putra putri daerah asli blitar ditambah dari kabupaten / kota sekitar,” kata Kadisbudpar Sinarto.
Personil yang terlibat dalam kegiatan ini sekitar 122 orang yang terdiri dari penari, pengrawit, sutradara, penulis naskah, dan kru panggung. (iz/met)