JATIMPOS.CO/MADIUN - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun menggelar pelatihan pembuatan suvenir korek dongkrek. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai Rabu (13/7/2022) hingga Kamis (14/7/2022).

Hari pertama pelatihan dilaksanakan di Rumah Makan Kampoeng Sawah, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun pada Rabu (13/7/2022).

Sedangkan hari kedua, para peserta belajar secara langsung pada ahlinya terkait pembuatan suvenir korek dongkrek di rumah Marianto, salah seorang perajin dongkrek di Desa Kebonagung, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun pada Kamis (14/7/2022).

Sebelum praktik pembuatan suvenir korek dongkrek, peserta yang terdiri 30 perajin suvenir ini dibekali dengan beberapa materi. Materi pertama tentang ekonomi kreatif untuk pariwisata yang disampaikan oleh Kabid Pengembangan Pariwisata, Disparpora Kabupaten Madiun, Mokh. Hamzah.

Sedangkan materi kedua, terkait pelaksanaan peningkatan kapasitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang disampaiakan Agus Prastyo Wibowo, perwakilan perajin dongkrek Kabupaten Madiun.

Para peserta Pelatihan Pembuatan Suvenir Korek Dongkrek di RM Kampoeng Sawah, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

Kepala Disparpora Kabupaten Madiun, Anang Sulistijono mengatakan pelatihan pembuatan suvenir korek dongkrek ini sebagai salah satu upaya untuk memasyarakatkan dongkrek yang sudah menjadi budaya asli Kabupaten Madiun.

" Harapannya korek dongkrek ini bisa menjadi suvenir dan oleh - oleh seluruh orang yang datang ke Kabupaten Madiun sehingga bisa menjadi ikon di luar Kabupaten Madiun juga, " harapnya.

Dia menargetkan, kedepan semua desa yang ada di Kabupaten Madiun harus mampu memproduksi suvenir korek dongkrek. Karena tamu yang berkunjung ke Kabupaten Madiun juga ada di desa maupun kecamatan, termasuk destinasi wisatanya.

" Untuk pemasarannya nanti kita awali di lokus - lokus pariwisata dan Disparpora, kemudian juga OPD - OPD yang mendatangkan tamu, artinya ini adalah ikon wajib yang kita jadikan suvenir khas Kabupaten Madiun, " ucapnya.

Agus Prastyo Wibowo perwakilan dari Karya Agung atau pengarajin dongkrek Kabupaten Madiun memperagakan alat musik korek dongkrek.

Sementara itu, Agus Prastyo Wibowo perwakilan dari Karya Agung atau pengarajin dongkrek Kabupaten Madiun mengatakan karya seni korek dongkrek ini sengaja dibuat dengan ukuran kecil sebagai miniatur yang bisa dijual sebagai suvenir kepada wisatawan sekaligus sebagai ciri khas Kabupaten Madiun.

" Karya seni ini memang dibuat kecil sebagai miniatur, tujuannya untuk suvenir, " ungkapnya.

Sebelumnya, topeng dongkrek berukuran kecil juga telah dibuat, selain sebagai suvenir topeng dongkrek berukuran kecil itu juga bisa dipakai untuk gantungan kunci.

" Untuk proses pembuatan korek dongkrek ini cukup mudah, tinggal kreativitas dari seniman masing - masing untuk dikembangkan lagi lebih luas ke masyarakat, " pungkasnya.

Untuk diketahui, korek dongkrek merupakan salah satu alat musik iringan dongkrek. Korek terbuat dari kayu yang berbentuk persegi panjang, di salah satu sisinya terdapat tangkai bergerigi yang dapat berputar. Putaran dari gerigi tersebut akan menghasilkan bunyi Krek krek krek.

Namun dalam pelatihan ini korek dongkrek dibuat miniatur sebagai suvenir yang akan dipasarkan di destinasi wisata yang ada di Kabupaten Madiun, sekaligus menggambarkan kesenian khas Kabupaten Madiun, yaitu seni dongkrek. (jum).