JATIMPOS.CO//TULUNGAGUNG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung meluncurkan dua aplikasi yang diberi nama Si Tole dan Si Poetri.

Direktur RSUD Dr. Iskak Tulungagung, Supriyanto mengatakan, Peluncuran dua aplikasi ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat tanpa antri lama di loket pendaftaran dan pasien cepat mendapat penanganan medis.


Aplikasi ini merupakan akronim dari Sistem Informasi Pendaftaran Online Tanpa Antri, cukup dibilang mudah untuk aplikasi berbasis android dan sudah bisa diunduh di playstore. Pasien maupun pengunjung bisa menyesuaikan jadwal berkunjung dan mendaftar dari rumah.

" Sehingga nanti saat tiba di rumah sakit, pasien bisa langsung menuju loket pendaftaran tanpa harus melalui antrian panjang, " jelas Supriyanto, Jumat (30/8/2019) lalu.


Sementara Si Tole, menurutnya mirip dengan aplikasi Si Poetri. Yang membedakannya aplikasi Si Poetri sudah berbasis andorid, sedangkan Si Tole yang merupakan akronim dari Nutul Dewe masih manual dan bagi pengunjung harus memasukkan data pasien ke komputer yang disediakan oleh Rumah Sakit. Kemudian mereka mencetak Surat Jaminan Pelayanan yang kemudian ditunjukkan ke petugas loket.

" Secara fungsi Si Tole mirip dengan Si Poetri yang membedakannya untuk Si Tole hanya bisa dilakukan di rumah sakit, " terangnya.

Lebih lanjut dia katakan, inspirasi untuk membuat aplikasi ini seiring meningkatnya jumlah antrian pasien di rumah sakit. Setiap hari rata rata terdapat 700 pasien yang berkunjung ke RSUD Dr Iskak. Mereka mulai mengambil nomor antrian sejak loket pendaftaran belum dibuka.

" Bahkan ada juga yang sudah antre sejak dini hari, ini membuat pasien banyak membuang waktu hanya untuk mendaftar, " jelasnya.

Ia menambahkan, inovasi teknologi ini merupakan yang kesekian kalinya dilaunching oleh RSUD dr Iskak. Sebelumnya mereka sudah meluncurkan inovasi berupa Tulungagung Emergency Medical Service (TEMS) dan aplikasi Panic Button dan memang Layanan TEMS sendiri menyerupai layanan kedaruratan 911 di negara negara eropa.

Layanan ini juga terintegrasi dengan beberapa instansi lain seperti Kepolisian dan Pemadam Kebakaran, sedangkan untuk aplikasi Panic Button ini merupakan layanan berbasis android yang memudahkan masyarakat untuk mendapat bantuan medis secepatnya.

" Dalam kondisi darurat masyarakat bisa langsung memencet tombol dan kita akan kirim tim medis untuk membantunya," terangnya.

Adanya beberapa inovasi ini membuat RSUD dr Iskak dinyatakan sebagai Rumah Sakit terbaik untuk kategori B. Tidak hanya itu pula rumah sakit ini juga masuk dalam finalis Internasional Hospital Federation Forum, untuk kategori Best Hospital.

" Kami akan ke Oman untuk menghadiri acara tersebut, " ungkapnya.

Adanya berbagai inovasi ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini diakui oleh para pengunjung Rumah Sakit tersebut. Karena, dengan adanya aplikasi itu sangat membantu masyarakat dengan mengatur jadwal kunjungan dan mendaftar dari rumah.

" Kalau biasanya antre sangat lama kini dengan aplikasi ini tidak perlu banyak membuang waktu lagi, " ungkapnya. (san).