JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar Bimbingan teknis dan pengimbasan pendidikan inklusi jenjang sekolah dasar.

Bimtek dan pengimbasan pendidikan inklusi jenjang SD yang berlangsung di Ballroom Hotel Cahaya Berlian tersebut dibuka langsung oleh Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini.

Selain itu, acara yang berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 21 sampai 22 September 2023, diikuti oleh 51 guru dari lembaga pendidikan jenjang SDN yang memiliki inklusi tinggi. Pantauan di lokasi, tampak hadir narasumber dari praktisi inklusi yaitu Budi Cahyono.

Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini mengatakan, sesuai dengan undang-undang dasar 1945 pasal 32 mengamanahkan, bahwa setiap warga berhak mendapatkan pendidikan, baik yang normal atau berkebutuhan khusus.

Pendidikan yang dimaksud, lanjut Zaini sapaan akrabnya, berdasarkan dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2023, yaitu pendidikan yang berkualitas.

"Negara wajib melayani itu, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan memiliki kewajiban untuk melayani itu semua," ujar Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini kepada jatimpos.co, Kamis (21/9).

Dikatakannya, sekolah tidak boleh membedakan anak yang normal atau memiliki kebutuhan khusus. Menurut Zaini, kebutuhan khusus dibagi menjadi dua kelompok, meliputi kebutuhan lebih tinggi atau lebih rendah.

"Misalnya, yang memiliki kekurangan fisik atau mental. Itu semua wajib dilayani dengan pelayanan yang sama oleh guru-guru. Nah itu kan tidak mudah, dikumpulkan di kelas yang sama tidak boleh dibeda-bedakan itu tidak mudah," ungkap Zaini.

"Jadi guru harus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk melayani. Maka itu yang disebut dengan pendidikan inklusi. Pendidikan yang melayani siswa tanpa terkecuali tanpa pandang bulu alias pendidikan yang adil dan merata," imbuhnya.

Kendati demikian, Bimtek dan pengimbasan pendidikan inklusi jenjang SD tersebut dilakukan supaya guru mampu melayani siswa yang memiliki kebutuhan khusus itu.

"Harapannya supaya pendidikan bisa melayani semua orang tanpa terkecuali," pungkasnya. (did)