JATIMPOS.CO/SUMENEP - Mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meresmikan rumah baca di desa Bungbungan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat (29/9/2023).
Acara yang bersamaan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, utamanya generasi yang masih minim literasi.
Di lokasi rumah baca tersebut langsung diresmikan oleh kepala desa setempat dan mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Utamanya tokoh dan pemuda Desa Bumbungan.
Ketua Pelaksana KKN ITS Surabaya, Iis Dewi Ratih, mengatakan bahwa pihaknya berkerjasama dengan kedutaan besar Jerman guna memperbaiki budaya literasi bangsa agar lebih berwawasan luas.
Adanya rumah baca itu sekaligus menjawab angka literasi di Indonesia yang cukup memprihatinkan. Karena itu pihaknya memilih Sumenep sebagai salah satu upaya meningkatkan budaya literasi dimulai dari anak usia dini.
"Rumah baca ini menyediakan bahan bacaan edukatif bagi para siswa bahkan masyarakat umum di desa ini untuk meningkatkan pengetahuannya," ujarnya pada awak media.
Ia memaparkan, dari 78 negara di dunia, Indonesia berada di urutan ke 72 sebagai negara dengan literasi rendah. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri agar kemudian generasi muda dapat mengubah kebiasaan minat baca semakin kuat.
Di rumah baca tersebut, kata Dewi, terdapat 1.300 buku dari segala jenis pengetahuan yang menjadi kebutuhan bahan baca siswa, bahkan anak usia dini sekalipun sudah stadar perpustakaan.
"Kami sebelumnya telah menganalisis kira-kira desa mana yang akan menjadi target kami, alhasil kami memilih Desa Bumbungan. Jadwal buka rumah baca ini pada jam sekolah dan gratis," ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Departemen Statistika Bisnis Fakultas UKJ ITS Surabaya, Wahyu Wibowo menyampaikan bahwa program rumah baca tersebut merupakan kali kedua di Sumenep.
Sedangkan buku-buku yang tersedia di rumah baca yang dinamai "Literasik" tersebut sebagian besar disumbang dari Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia demi pertumbuhan literasi siswa dan anak-anak.
"Konsepnya selain banyak bahan bacaan, disini juga dikemas dengan tempat bermain supaya siswa atau anak-anak yang membaca terasa betah," imbunya.
Sementara, Kepala Desa Bumbungan, Subenang, mengatakan pihaknya sangat menyambut positif program KKN mahasiswa ITS Surabaya dengan adanya rumah literasi itu.
Ia juga mengucapkan rasa terima kasih pada pihak kampus ITS Surabaya karena telah memilih desanya untuk membangun budaya literasi bagi generasi di desa teraebur.
"Kami sangat mendukung penuh rumah baca ini, karena selama ini kami dari aparat desa juga memiliki keinginan agar siswa maupun anak-anak muda memiliki kegiatan positif yakni dengan membaca buku," kata Subenang.
Selain itu, pihaknya mengaku siap untuk membantu mengarahkan masyarakat bahkan lembaga-lembaga pendidikan di wilayahnya agar datang langsung ke rumah baca.
"Semoga ini menjadi awal bagi generasi kami disini untuk bisa mengasah SDM daei sejak dini dimulai dari membaca buku," jelasnya.
Masih di tempat yang sama, salah satu siswi MTs Darul Ulum desa setempat mengaku sangat senang dengan kehadiran rumah baca di desanya. Bahkan ia mengaku akan sering mengajak teman sekolahnya untuk memanfaatkan fasilitas gratis itu.
"Kami sangat senang karena ini baru pertama kali ada rumah baca di desa. Jadi kami bisa lebih gemar membaca kedepannya," kata Nurul Jamilah. (dam)