JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menggelar Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka bersama pemangku kepentingan di Kabupaten Lamongan.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Mahkota Lamongan Rabu (22/05/2024) diikuti sebanyak enam puluh kepala sekolah dan guru se Kabupaten Lamongan dan diharapkan dapat meningkatkan partisipasi sekolah dalam pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Kabupaten Lamongan Kusnadi, S.Sos,. MM. membuka kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Kusnadi menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka di sekolah-sekolah. Selain itu, ia juga mengimbau pihak sekolah untuk segera menindaklanjuti program dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur ini.

"Harapannya, tidak hanya hari ini Kepala Sekolah dan guru saja yang bisa mengikuti UKBI melainkan semua siswa di Kabupaten Lamongan bisa berpartisipasi dalam pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka," kata Kusnadi.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Dr. Umi Kulsum, S.S., M.Hum mengapresiasi antusiasme para peserta dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini.

Umi Kulsum mengatakan bahwa kegiatan Sosialisasi UKBI Adaptif Merdeka ini diselenggarakan secara masif melalui kemitraan dengan pemerintah daerah di seluruh Provinsi Jawa Timur.

"Alhamdulillah hari ini bisa terselenggara kegiatan sosialisasi UKBI bersama pemangku kepentingan di Kabupaten Lamongan," terangnya.

Pihaknya berharap, setelah diadakannya sosialisasi UKBI bersama pemangku kepentingan di Lamongan dapat meningkatkan partisipasi semua kalangan dalam pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka.

"Jika di tahun sebelumnya Lamongan di posisi 17, diharapkan setelah kegiatan sosialisasi ini bisa meningkat lebih baik kedepannya," ungkapnya.

Selain menggelar sosialisasi, pada kesempatan tersebut juga dilakukan tes UKBI kepada peserta yang hadir, dari hasilnya Riska Widayani dari SMK PGRI 1 Lamongan menjadi peserta terbaik dengan meraih predikat sangat unggul.

Riska Widayani mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap kegiatan berlangsung. Menurutnya kegiatan yang pertama kali diikuti ini menjadi sebuah pengalaman dan pengetahuan baru dalam dunia bahasa Indonesia.

Ia mengungkapkan, jika selama ini yang diketahui masyarakat hanya bahasa Inggris melalui Toefl yang dipakai patokan ujian ternyata di bahasa Indonesia juga ada ujian serupa.

"Hal ini menjadi pengalaman dan pengetahuan baru bagi kami, ternyata di bahasa Indonesia juga terdapat tes uji kemahiran melalui UKBI," terang perempuan peraih nilai terbaik yang juga selalu guru bahasa Indonesia di SMK PGRI 1 Lamongan.

Kedepan, pihaknya juga akan berencana mengikutsertakan siswa siswinya agar bisa mengikuti UKBI karena dirasakan banyak manfaatnya.

"Kami sangat tertarik dengan adanya UKBI, InsyaAllah kedepan siswa siswi kami ikutkan UKBI yang dilaksanakan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur," ungkapnya.(bis).