JATIMPOS.CO//KOTA MOJOKERTO – Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Pendidikan memaksimalkan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) di sekolah-sekolah yang ada di Kota Mojokerto. Hal ini dilakukan guna mencegah Bullying atau perundungan, terhadap sesama siswa-siswi di sekolah manapun di wilayah Kota Mojokerto.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, berbagai upaya pencegahan terjadinya perundungan telah disiapkan oleh Pemerintah Kota sejak lama.
Melalui PIK-R, yang dimotori langsung oleh siswa siswi, diharapkan mampu mencegah bullying yang saat ini kembali mencuat di permukaan.
“ Disiapkan ruang khusus bagi siswa, yang bisa dimanfaatkan untuk mengeksplor kreatifitasnya di PIK-R,” kata Amin pada wartawan jatimpos.co, Rabu (5/2/2020).
Amin Wachid menambahkan, Pusat informasi konseling remaja yang ada di setiap sekolah, saat ini diperuntukkan untuk lingkup Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan, untuk Sekolah Dasar (SD) pihaknya memaksimalkan peran guru pendamping kelas secara maksimal.
“ Untuk siswa SD, dalam monitoring kegiatan dan kondisi siswa kami maksimalkan satga. Karena guru pendamping kelas, akan lebih paham kondisi psikologi masing-masing siswa yang ditemuinya setiap hari,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, menegaskan, selain memaksimalkan PIK-R di sekolah, Pemerintah Kota Mojokerto juga menerapkan study parenting yang rutin diselenggarakan setiap bulannya untuk para orangtua. Kegiatan ini, merupakan forum antara guru dengan orangtua untuk mengetahui perkembangan anak selama di sekolah.
Study parenting dan PIK-R untuk siswa ini, terus kami maksimalkan. Agar bullying di sekolah bisa ditangkal sedini mungkin.
" Kami terus arahkan anak-anak dengan berbagai kegiatan yang positif, Kami berikan wadah-wadah khusus, supaya mereka bisa mengeksplor kemampuan dan bakatnya. Ketika anak sudah sibuk dengan hobi, kami yakin bullying itu tidak akan terjadi,” tegasnya. (din).