JATIMPOS.CO/JOMBANG - Menghadapi tahun ajaran baru 2020 Dinas Pendidikan Jawa Timur mengajak seluruh insan pendidikan bekerja lebih keras dipadukan dengan dukungan bersama-sama menuju pendidikan Jawa Timur yang lebih maju.


Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi di hadapan para Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMA, SMK, dan PKLK Negeri dan Swasta serta Pengawas sekolah di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk.

Acara pembinaan dalam bentuk silahturahmi itu digelar di Hall Hotel Yusro Jombang, Selasa (3/3/2020). Dalam acara ini Wahid didampingi Sumiarso Kepala Cabang Pendidikan Kabupaten Jombang.

Lanjut Wahid, Untuk menuju peningkatan mutu pendidikan Jawa Timur yang lebih baik, ada beberapa program kebijakan di bidang pendidikan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

PPDB nantinya akan menjadi pegangan para kepala sekolah maupun para guru selama proses penerimaan peserta didik baru.

“Pemahaman mekanisme atau peraturan PPDB tahun 2020 tersebut tidak lain adalah agar mempermudah berbagai masalah yang akan dihadapi,” imbuh Wahid yang pernah menjabat Kepala Dinas Perhubungan Jatim.

PPDB kali ini dilakukan melalui beberapa jalur, diantaranya zonasi yang memiliki presentase sebesar 50%. Kemudian ada afirmasi untuk masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu yang diberi porsi 15%, 5% untuk siswa dari jalur pindahan dengan alasan tertentu dan jalur prestasi yang dibagi menjadi dua yaitu prestasi Lomba kuota 5% dan prestasi akademik yang diberi kuota sebesar 25%.

Wahid juga menjelaskan bahwa Proses pendaftaran sendiri nantinya akan dibagi menjadi 2 tahap, pertama tahap ofline dan tahap online. Tahap ofline sendiri meliputi afirmasi, pindah tugas orang tua, prestasi lomba, apa bila terjadi kelebihan siswa dari tahap ofline ini bisa dimasukan ke Zonasi karena itu zonasi memiliki kuota 50%. terang Wahid.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi menyempatkan untuk meninjau  beberapa sekolah diantaranya SMK Dwija Bhakti 1 dan SMK Dwija Bhakti 2, SMK Negeri 1 serta SMK Negeri 3 wilayah Kabupaten Jombang.

“Saat ke sekolah tadi saya melihat langsung berjalannya ujian, Aplikasinya mudah dibuka dan siswa langsung bisa mengerjakan ujian berbasis komputer tidak ada permasalahan," ujarnya.

Sarana dan prasarana di SMK Dwija Bhakti 1 dan SMK Dwija Bhakti 2 sudah mencapai 65 persen menggunakan anggaran sekolah, Yayasan dan dari kontribusi masyarakat khususnya para orang tua siswa. Sedangkan anggaran dari pemerintah sebesar 35 persen.

Apresiasi dan terimakasih kepada sekolahan Swasta SMK Dwija Bhakti yang memenuhi sarana dan prasarana dengan mandiri mencapai 65 persen, juga tadi saya melihat langsung kebersihan SMK Negeri 3 Jombang, kelengkapan sarana dan prasarana sudah layak. (her)