JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Suasana Idul Fitri masih sangat terasa di lingkungan Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an (PPTQ) Darul Fikri Sidoarjo.
Walaupun pembelajaran dalam lingkungan PPTQ Darul Fikri Sidoarjo berlangsung secara online dari rumah masing-masing, namun kebersamaan dan silaturahmi selalu terjalin erat antara santri dengan guru atau santri dengan santri. Keeratan itu semakin terlihat saat PPTQ Darul Fikri menggelar halal bi halal online Bersama dr Gamal Albinsaid.
Halal bi halal yang berlangsung pada Ahad (7/6/2020) itu mengambil tema Ramadhan Inspirasi Sukses dalam Kehidupan. dr Gamal yang menjadi tamu undangan dalam gelaran itu menjelaskan pentingnya passion dalam mencapai kehidupan yang sukses. dr Gamal percaya jika seseorang menekuni passion-nya maka uang dan kesuksesan akan mengikuti.
Kata-kata motivasi tersebut membuat banyak santri PPTQ Darul Fikri semakin bergairah untuk mengembangkan bakat dan talentanya. Kecintaan pada Al-Qur’an dan agama Islam semakin tumbuh seiring motivasi dari dr Gamal.
Muhammad Rifqian Elanda, salah satu santri putra PPTQ Darul Fikri mengaku mendapatkan banyak sekali ilmu dari acara halal bi halal bersama dokter gamal. Ia merasa semangatnya dalam menghapal Al-Qur’an semakin berkobar setelah mengikuti acara tersebut.
“Saya jadi semakin semangat dalam pelajaran dan menghapal Al-Qur’an. Mudah-mudahan dengan modal semangat ini bisa mengantar saya jadi penghapal ilmuan yang hafizh Qur’an,” ungkapnya saat diwawancarai via pesan elektronik.
Agus Hariadi selaku direktur PPTQ Darul Fikri menerangkan alasan mengapa ia menjadikan dr Gamal bintang tamu di acara halal bi halal. “dr Gamal adalah salah satu aktivis penggerak sosial yang sukses di bidangnya. Saya harap santri-santri PPTQ Darul Fikri bisa terinspirasi dari kesuksesan beliau,” ungkapnya.
Agus Hariadi menambahkan kesuksesan dr Gamal dalam memberi layanan kesehatan berbasis “bank sampah” patut diteladani. “Saya ingin santri-santri PPTQ Darul Fikri meneladani sikap dr Gamal. Ia tidak sukses sendirian tapi juga sukses bersama masyarakatnya. Itulah kesuksesan tertinggi yang bisa diraih manusia di dunia.” tutup Agus Hariadi. (*)