JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pamekasan mengapresiasi mahasiswa PPL 2 gelombang pertama IAIN Madura, Jawa Timur di acara Lepas Kenang, di Aula Man 2 Pamekasan, Jawa Timur.


Acara lepas Kenang itu tetap mematuhi protokol kesehatan yang dihadiri oleh dewan guru MAN 2 Pamekasan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kasubag Humas dan Kerjasama IAIN Madura, Mahasiswa PPL 2 gelombang pertama IAIN Madura dan perwakilan Siswa MAN 2 Pamekasan.

Kepala MAN 2 Pamekasan Achmad Wahyudi mengatakan, mahasiswa PPL 2 ini merupakan mahasiswa yang memiliki potensi dan bakat. Bahkan, mereka sangat disiplin dalam proses belajar mengajar selama di MAN 2 Pamekasan. Sehingga, sangat penting untuk terus dikembangkan agar menjadi guru yang profesional.

"Alhamdulillah, saya sudah mencari informasi dari guru-guru pamong bagaimana selama ini mereka ada di MAN 2, ternyata responnya bagus," kata Achmad Wahyudi, Rabu  (23/9/2020).

Pak Wahyudi sapaan sehari-harinya berharap, mudah-mudahan sinergi yang dibangun antara lembaga MAN 2 Pamekasan dengan Mahasiswa PPL 2 dari IAIN Madura selalu dikenang.

Sehingga, diacara penutupan tersebut Pak Wahyudi berterima kasih atas segala sesuatu yang telah diberikan kepada Siswa-siswi MAN 2 Pamekasan.

"Saya atas nama pribadi dan semua dewan guru minta maaf kalau misalnya selama ada pelayanan yang kurang berkenan karena memang waktu satu bulan dengan jam yang sangat singkat ini tidak mungkin bisa maksimal," papar Pak Wahyudi.

Terpisah, Dosen Pembimbing lapangan (DPL) Waqi'atul Masruroh menyampaikan, Tidak terasa masa PPL mahasiswa ini sudah berakhir. Namun, hanya berakhir secara kelembagaan dan kedinasan.

"Secara pribadi barang kali tidak ada berakhirnya antara kedekatannya. Mudah-mudahan tetap terjalin sebagaimana seperti sambutan kepala madrasah," tutur Bu Waqi'

Selain itu, Mahasiswa PPL 2 Moh. Hosni Mubaroq meminta maaf atas segala kehilapan saat berada di MAN 2 Pamekasan. Sebab, ia masih membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak. Agar teman-teman PPL benar-benar menjadi guru profesional.

"Saya menyadari bahwa kami masih sangat membutuhkan bimbingan dari guru-guru pamong. Karena kami masih praktek dan atas pengalaman ini, kami jadikan suatu pembelajaran positif," respon Husni.

Sementara, Kasubag Humas dan Kerjasama IAIN Madura Mustajab berharap, segala sesuatu yang didapat dari proses belajar mengajar di MAN 2 ini bisa menjadi pengalaman. Seperti pepatah lama. "Guru yang baik adalah guru yang mempunyai pengalaman," tutupnya. (did)