JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam akan menambah program beasiswa bagi peserta didik yang hendak melanjutkan ke jenjang perkuliahan khusus, pada tahun anggaran 2021.

Tambahan program beasiswa tersebut merupakan salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan di sektor pendidikan, seiring dengan beasiswa santri berprestasi yang dinilai telah sukses di tahun 2020.

Hal itu disampaikan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam setelah menggelar

Pelantikan, pengukuhan dan pengambilan sumpah jabatan di lingkungan pemerintah Kabupaten Pamekasan, di Mandhapha Agung Ronggosukowati, Pamekasan.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, mengatakan, kelima program prioritas diantaranya adalah sektor pendidikan, ekonomi, pelayanan kesehatan, infrastruktur dan reformasi birokrasi.

Dalam sektor pendidikan, Pemkab Pamekasan memiliki model baru di Tahun 2021. Selain beasiswa santri yang sudah berhasil dijalankan, maka akan menambah beasiswa bagi para calon dokter hingga calon jendral.

"Ada beberapa hal lain yang akan kita persiapkan. Diantaranya Kita dorong bagaimana pendidikan di Kabupaten Pamekasan berkemajuan," kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Kamis (14/1/2021).

Menurut dia, sebagian beasiswa yang telah jalankan adalah beasiswa santri. Kemudian di tahun ini, pihaknya memiliki program tambahan yakni seluruh siswa SMA di Kabupaten Pamekasan akan dilakukan tes dan akan ia lirik prihal prestasinya.

"Seluruh siswa di jenjang SMA sederajat yang ada di kabupaten ini akan kita tes dan kita tanya cita-citanya dari masing-masing," paparnya.

Lebih jauh, Ra Baddrut sapaan akrab Bupati Pamekasan, dalam melakukan MOU tentang beberapa model kerjasama itu akan memulainya minggu depan. Ia akan keliling pada sejumlah Universitas di Indonesia termasuk diantaranya Akademi Kepolisian (Akpol), Akademi Militer (Akmil), Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB).

"Harapan saya, suatu saat ada orang tidak mampu yang cerdas dan berkomitmen, bisa menjadi jenderal, orang yang tidak mampu bisa jadi dokter, orang yang tidak mampu bisa menjadi panglima TNI, bisa menjadi STPDN dan lain sebagainya," tutupnya. (Adv/*)