JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, Akhmad Zaini, mengunjungi rumah seorang pelajar, di Dusun Kalijati, Desa Samiran, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura.
Kunjungan yang dilakukan oleh Kepala Disdikbud Pamekasan ini dalam rangka memastikan pelajar atas nama Ayu yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas 2 harus tetap melanjutkan pendidikannya manakala pelajar yang lain.
Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan, ada informasi, bahwa seorang siswa yang memiliki persoalan hidup yang cukup berat baik di bidang ekonomi maupun dalam kehidupan sehari-harinya.
Problematika yang dialaminya, kedua orang tua anak ini, sedang tidak bersama, ibundanya pergi merantau pada saat dia berusia 14 bulan dan ayahnya meninggal pada saat dia berusia 16 bulan. Sehingga, anak ini tinggal bersama neneknya yang saat ini kondisi penglihatannya sudah tidak bisa melihat.
"Kehidupan Ayu bersama neneknya tergantung dengan pertolongan sepupu dari ayahnya. Disitulah saya datang ke rumahnya untuk memastikan kehidupan dan pendidikannya. Jangan sampai anak ini putus sekolah, anak ini harus hebat dan anak ini harus dibantu," kata Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini, Selasa (2/2/2021).
Selain itu, ia juga menawarkan dan mensupport anak yang baru menginjak usia 8 tahun ini, agar terus melanjutkan sekolahnya. Sebab, Pemkab Pamekasan memiliki program prioritas di bidang pendidikan yang disebut beasiswa santri dan beasiswa pelajar (prestasi).
"Kami harapkan anak ini bisa melanjutkan hingga ke jenjang SMA minimal, kami akan tanggung biaya sekolahnya dengan memberikan beasiswa santri," paparnya.
Lebih jauh, Pak Zaini, sapaan karibnya, saat ini, ada dua lembaga pondok pesantren yang sudah meminta Ayu, agar dimasukkan ke pondok pesantren. Akan tetapi, nenek dari anak tersebut belum mengizinkan untuk mondok, karena berkaitan dengan usianya yang masih terlalu dini. Kendati demikian, ia mengharapkan, agar anak ini, setelah lulus dari bangku sekolah dasar, bisa melanjutkan ke pesantren.
"Setelah lulus SD mau masuk SMP maka kami akan meminta untuk mondok. Sementara neneknya untuk saat ini tidak mengizinkan karena kondisi Ayu masih anak-anak. Padahal, sudah ada dua Pesantren yang sudah siap menerima Ayu kapan saja," tutupnya. (did)