JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Puluhan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menggeruduk Gedung Rektorat setempat, di jalan Panglegur, Tlanakan, Pamekasan, Madura, Kamis (11/2/2021). 

Masa aksi mendesak Rektor IAIN Madura, agar transparan prihal keberadaan dua unit mobil baru rektorat yang berplat nomor merah.

Korlap Aksi, Idrus mengatakan, aksi yang disertai dengan bakar ban bekas di depan gedung rektorat IAIN Madura, menanyakan keberadaan dua unit mobil operasional milik rektor IAIN Madura. Dua unit mobil tersebut yaitu satu unit mobil Toyota Avanza dan satu unit mobil Toyota Fortuner.

Menurutnya, pada tahun 2019 Rektor IAIN Madura menyatakan siap untuk menganggarkan mobil operasional kampus (Bus). Tidak lama kemudian, rektor menyatakan, bahwa pengadaan mobil operasional tersebut sulit untuk dilakukan. 

"Kenyataannya, rektor malah menganggarkan mobil untuk kepentingan pihak rektorat sendiri, bukan untuk kepentingan mahasiswanya," kata Idrus, Kamis (11/2/2021).

Lebih jauh, Idrus menjelaskan, jika penganggaran mobil operasional untuk kepentingan mahasiswa sulit, tapi kenapa dua unit mobil operasional rektorat itu bisa.

"Sementara mobil operasional Rektorat masih bagus, sedangkan Bus milik kampus sudah tak layak guna. Inikan aneh dan bisa menimbulkan dugaan-dugaan terhadap rektor, bahwa rektor IAIN Madura hanya memperhatikan kepentingannya sendiri," paparnya.

Ia berharap, Rektor IAIN Madura segera mengambil langkah cepat melakukan pengadaan Bus dan mobil kesehatan. Karena sampai saat ini, dua unit mobil yang diharapkan mahasiswa belum terealisasi.

"Ini bagian dari suara mahasiswa, sebab, ketika mahasiswa butuh untuk berkegiatan keluar daerah terkendala, karena busnya tak layak guna. Sementara kampusnya sudah beralih status menjadi IAIN Madura, kok busnya masih berstiker STAIN Pamekasan," harapnya.

Terpisah, Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim, menyampaikan, sekitar bulan Agustus 2018 lalu, pihaknya telah mengusulkan pengadaan mobil operasional kampus yang baru kepada Kementerian Keuangan RI melalui Kementerian Agama.

 Namun pada awal tahun 2019 lalu, usulan pengadaan mobil bus yang baru tersebut diblokir, karena mobil bus kampus yang lama belum dilelang. 

Akan tetapi Kementerian Keuangan RI tetap menyetujui usulan pembelian mobil operasional kampus yang baru.

"Agar pengadaan mobil operasional kampus tidak hangus, maka rektorat melakukan pembelian mobil operasional yang lain yang pada hakikatnya dipergunakan untuk kepentingan kampus," terang Rektor IAIN Madura.

Kata Pak Kosim, sapaan akrab Rektor IAIN Madura, saat ini, mobil bus kampus tidak bisa digunakan lagi. Sebab, mobil tersebut sudah masuk lelang, sehingga, untuk memenuhi keinginan mahasiswa, maka rektorat akan segera menyewa mobil bus untuk operasional kampus.

"Sementara ini, kita akan menyewa bus untuk kepentingan kampus dan insyaallah tahun depan (2022) kita akan anggarkan bus dan mobil kesehatan," tutupnya. (did)