JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam kembali memberikan 20 beasiswa di sektor pendidikan jurusan kedokteran tahap awal pada tahun 2021, sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di masa depan, Senin (22/3/2021).
Pemberian beasiswa itu merupakan program prioritas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam di bidang pendidikan setelah pada tahun 2020, Pemkab memberikan beasiswa santri berprestasi dan santri kurang mampu sebanyak 1.600 santri bekerja sama dengan sejumlah pondok pesantren di Pamekasan.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Akhmad Zaini menjelaskan, pihaknya akan memberikan beasiswa untuk mahasiswa asal Pamekasan yang mengambil jurusan kedokteran bekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya.
"Beasiswa mahasiswa, itu yang menjadi prioritas di tahun 2021. Untuk tahap pertama di Universitas Airlangga jurusan kedokteran," kata Kadisdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini.
Menurutnya, tahapan berikutnya Pemkab Pamekasan berencana akan bekerja sama dengan sekolah kedinasan, seperti akademi militer dan akademi kepolisian dengan harapan beberapa tahun yang akan datang ada jendral atau pemimpin di dua instansi tersebut berasal dari kalangan orang tidak mampu di Pamekasan.
Tahap pertama ini, lanjut dia, pihaknya menargetkan 20 mahasiswa kedokteran dari Pamekasan yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Sebab, syarat mendapatkan beasiswa tersebut adalah orang tidak mampu dan lulus di Unair Surabaya jurusan kedokteran.
"Pertama harus berasal dari keluarga tidak mampu, kedua lulus di Unair jurusan kedokteran. Karena lulusnya itu tidak ada peran Pemkab. Jadi dia sendiri yang harus berusaha untuk lulus," paparnya.
Mantan Kabag Kesra Pemkab Pamekasan tersebut menyampaikan, pihaknya mengusulkan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar untuk program beasiswa mahasiswa tahun ini. Namun, nominal anggaran tersebut belum final.
Sebagaimana diketahui, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam memiliki lima program prioritas yang meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur dan reformasi birokrasi. Lima program tersebut telah berjalan.
"Kita ajukan Rp 2,5 miliar, mudah-mudahan disetujui lah. Selanjutnya, kita jajaki beberapa sekolah kedinasan, kalau dengan Unair sudah pasti," tutupnya. (Adv/*)