JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, memimpin langsung pelepasan terhadap pemberangkatan 300 (tiga ratus) santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Amin Prenduan, Sumenep, asal kabupaten Pamekasan, di lapangan Mandhapa Agung, Ronggosukowati, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (27/05/2021).

Ratusan Santriwati asal bumi gerbang salam yang hendak berangkat menuju tempat menimba ilmu tersebut mendapat fasilitas berupa test rapid antigen secara gratis dari Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan.

Hal itu bertujuan, agar santri-santriwati yang hendak kembali ke Ponpes aman dari Covid-19 dan mengantisipasi terjadinya klasterisasi santri.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, sangat bersyukur karena bisa bertemu langsung dengan generasi-generasi hebat masa depan (santriwati), generasi yang akan mencari ilmu dan pengetahuan di Ponpes Al-Amin.

Menurutnya, perwajahan dunia, Indonesia dan Pamekasan masa depan ditentukan oleh santri-santri sekarang ini. Jika santri-santri ini menjadi orng baik, pintar dan bermanfaat, insyaallah Indonesia akan maju. Tetapi, jika generasi ini belajarnya kurang tekun dan ibadahnya kurang rajin maka perwajahan Pamekasan dan Indonesia akan seperti wajah-wajah kita saat ini.

"Negara Indonesia mau baik atau tidak lihat perwajahan generasi sekarang ini. Jika kita mau memberikan sumbangsih yang baik kepada bangsa, negara dan agama Islam, maka belajarlah dengan rajin serta tunjukkan bahwa kita ini sedang mau merubah diri kita sendiri termasuk berkontribusi terhadap kejayaan Indonesia, bangsa dan Islam yang kita yakini," kata Baddrut Tamam saat memberikan sambutan di acara pelepasan santri Ponpes Al-Amin asal kabupaten Pamekasan.

Kendati demikian, kata Ra Baddrut sapaan akrab Bupati Pamekasan menuturkan, Pemkab Pamekasan sedang merancang beberapa paket beasiswa, salah satunya beasiswa kedokteran. Khusus sekolah kedokteran, pihaknya akan membantu beasiswa untuk 20 orang. Tahun 2021 ini, ada sekitar 20 orang yang akan difasilitasi dan menerima beasiswa. Selain itu, Pemkab Pamekasan telah menjalin kerjasama dengan beberapa instansi sekolah kedinasan, diantaranya IPDN.

"Mudah-mudahan yang sekarang masih belajar di tingkat SLTA suatu saat bisa melanjutkan ke sekolah kedokteran, mereka bisa konsultasi dengan kita dan kita akan fasilitasi bagi yang memiliki sumberdaya yang cukup," harap politikus PKB itu.

"Syukur Alhamdulillah, jika yang nanti menjadi calon dokter dan yang lulus di beberapa sekolah kedinasan adalah adek-adek yang mau berangkat menuju Ponpes Al-Amin. Kita akan selalu mensupport dan memfasilitasi anak-anak muda," tambahnya.

Ia berharap, mudah-mudahan ilmu yang di dapat dari pondok pesantren Al-Amin bisa bermanfaat dan suatu saat menjadi generasi yang membanggakan baik kepada orang tua serta terhadap bangsa. Sehingga masyarakat Pamekasan, masyarakat Jawa Timur dan Indonesia merasa bangga kepada generasi-generasi sekarang yang mau belajar luar biasa untuk bisa mengamalkan ilmu pengetahuannya.

"Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan, pertolongan kepada kita semua dan perjalanan dari pendopo menuju pondok pesantren Al-Amin diberikan keselamatan serta orang tua (wali santri) yang ikut mengantar pulang ke rumahnya dengan selamat," harapannya.

Terpisah, Ketua Ikatan Keluarga Besar Al-Amin Korda Pamekasan Nizar Asyik menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, yang telah memberikan fasilitas berupa test rapid antigen secara gratis.

Kata ustad Nizar sapaannya, Test rapid antigen merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh santri Al-Amin, agar bisa kembali ke Ponpes dan untuk melanjutkan pendidikan di Ponpes tersebut.

Pelepasan santri Ponpes Al-Amin asal Pamekasan dimulai sejak tanggal 22 Mei 2021 hingga tanggal 28 Mei 2021. Jumlah keseluruhan yang akan diberangkatkan ke Ponpes Al-Amin sebanyak 800 santri. Hari ini, sebanyak 300 santriwati yang dilepas berangkat menuju Ponpes Al-Amin. Sementara

"Sekarang sebanyak 300 santriwati. Sementara untuk pelepasan besok yaitu santri putra sebanyak 200 santri. Sebelumnya, pelepasan ini dimulai sejak tanggal 22 itu santri yang sudah menjadi pengurus dan ustadz di Ponpes Al-Amin," pungkasnya. (Adv/*)