JATIMPOS.CO/SUMENEP - Sejumlah pemuda melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Mereka menuntut pendidikan di kepulauan harus diprioritaskan.
Pemuda yang menagatasnamakan Gerakan Peduli Masyarakat Sumenep (GPMS) menilai selama ini kualitas pendidikan di wilayah kepulauan mengalami kemunduruan.
"Fakta dibawah banyak guru nakal ditempatkan di kepulauan, sehingga ini bepengaruh pada kulitas pendidikan," ujar Andi Holis, korlap aksi, Kamis (24/06/2021).
Bahkan pemuda mengkalim bahwa PNS nakal sengaja dibuang ke kepulauan. Disamping itu kinerja dinas pendidikan kurang melakukan pengawasan terhadap fungsi seorang guru.
"Banyak guru di kepulauan Kecamatan Raas, Kagean dan Sapeken yang tidak melakukan tugasnya, hasil investigasi kami sejak 2015 sampai sekarang" bebernya
Ia berharap, aspirasinya bisa mendapatkan tindakan langsung dari instansi terkait, agar pendidikan di Sumenep betul-betul maksimal. Sehingga masa depan generasi bisa cerdas.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Mohammad Iksan menyampaikan pihaknya menyadari bahwa problem itu terjadi di kepulauan. Ia meminta pada peserta aksi untuk menyebut secara detil hasil investigasi yang dikantongi.
"Kami tidak munafik, di kepulauan memang banyak. Hanya saja jika ada guru yang nakal maka kami akan memberikan sanksi sesuai PP 53 Tahun 2010 tentang pendisiplinan pegawai. Artinya kami tidak mungkin menindak jika guru yang dimaksud tak berbukti bersalah " jelasnya.
Iksan juga menjelaskan, selama pandemi Covid-19 pihaknya memberlakukan kebijakan sitem pembelajaran secara daring dan luring. Menurutnya penerapan kebijakan tersebut guna menekan persebaran virus di sektor pendidikan.
"Saat ini pandemi masih ada, jika guru menerapkan WFH maka guru tetap melaksanakan tugas-tugasnya. Lagipula kami juga ada pengawas di masing-masing kecamatan," pungkasnya. (dam)