JATIMPOS.CO/LAMONGAN - STIT Al Fattah dan Universitas Billfath Lamongan menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif berbasis Participatory Action Research (PAR) secara serentak di 25 Desa di 3 kecamatan Wilayah Selatan Lamongan (Bluluk, Ngimbang, dan Sukorame).
Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Selain itu juga bentuk kerjasama di bidang pemberdayaan masyarakat antara Universitas Billfath - STIT Al Falah dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam program pembangunan Pemkab Lamongan terutama potensi Desa yang ada di Lamongan selatan.
Acara pemberangkatan dan penerimaan dilaksanakan secara serentak di tiga kecamatan. Dalam penerimaan di pendopo Kecamatan Sukorame, Plt Camat Sukorame Ahmad Kurniawan,S.STP.M.Si menyampaikan apresiasi dan harapan kepada mahasiswa KKN untuk membantu menggali potensi-potensi yang ada di wilayah kecamatan Sukorame.
Menurutnya, hal ini senafas dengan slogan “Sukorame Bangkit”. Dalam kesempatan tersebut, Wawan, panggilan akrabnya, berharap dari hasil KKN Kolaboratif ini dapat membantu masyarakat Sukorame untuk mengembangkan potensi desanya.
“Sukorame ini wilayah terdepan Kabupaten Lamongan. Dulu dianggap sebagai wilayah terdalam atau pelosok, tetapi kini Sukorame harus bangkit menjadi daerah yang memiliki produk unggulan daerah” ujarnya, Rabu (20/7/2022).
Pada kesempatan yang sama, NUR ZAINI, M.Si selaku Ketua STIT Al Fattah yang sekaligus mewakili Rektor Universitas Billfath di hadapan para mahasiswa menyampaikan KKN yang digelar selama 43 hari di sini, harus mampu menjaga nama baik almamater dan mau membaur dengan masyarakat untuk belajar dan mengabdi membantu warga, serta menunjukkan perilaku baik.
"Hal ini tentu akan memengaruhi keberterimaan masyarakat terhadap peserta KKN dalam menjalankan programnya. Mahasiswa akan memeroleh kemudahan dalam melakukan observasi dan mengambil data sebagai bagian dari program Partisipatory Action Research," ujarnya
Kegiatan KKN Kolaboratif yang digagas oleh STIT Al Fattah dan Universitas BIllfath ini merupakan wujud implementasi dari MoU yang sudah diteken oleh kedua pimpinan perguruan tinggi tersebut untuk meningkatkan progresivitas kampus dalam menjalankan tugas tridharma-nya. Hal ini memiliki tujuan untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat di Kabupaten Lamongan.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia KKN Khumaidi Abdillah, menyampaikan KKN Kolaboratif berbasis PAR ini diharapkan menjadi manifestasi jangka menengah dan berkelanjutan bagi program pengabdian masyarakat oleh STIT Al Fattah dan Universitas Billfath Lamongan, sehingga KKN kali ini lebih terukur dengan capaian yang lebih konkret dan berkelanjutan.
”Kampus ini harus memiliki desa binaan dan dapat dijalankannya program berkelanjutan. Itulah mengapa tiga kecamatan tersebut menjadi fokus KKN kami tahun ini, karena melihat potensi di tiga kecamatan tersebut cukup besar, salah satunya desa-desa yang memiliki jejak bersejarah di kabupaten Lamongan dan cukup potensial menjadi desa wisata sejarah,” ungkapnya.
Senada juga di sampaikan panitia KKN bidang hubungan masyarakat (Humas) Ali Fuad Hasyim,SH.,MH menyatakan bahwa untuk mewujudkan semua program KKN tersebut harus terkomunikasikan dengan baik.
"Baik tingkatan kecamatan maupun desa yang di tempati dan itu semua sudah di komunikasikan oleh panitia KKN Bidang Humas," tuturnya. (bis)