JATIMPOS.CO/TUBAN – Tragedi pahit menimpa bocah bernama Andrean Ahmad Sahroni (11), warga Dusun Rekol, Desa Bangunrejo tewas tenggelam di Embung Desa Sokosari, Kecamatan Soko.

Siswa yang masih di bangku Sekolah Dasar ini tenggelam pada jam pelajaran sekitar jam 08.30 WIB, Senin (27/01/2020).

Jarak embung yang hanya 500 meter dari sekolah, menarik bagi korban untuk bermain dengan kedua temannya AJA dan ARA.

Kepala SDN 1 Bangunrejo, Juwain mengatakan sudah menjadi kebiasaan seusai siswa jam olahraga membersihkan diri di sumur samping sekolah. Namun Andrean bersama kedua temannya meminta ijin pulang untuk mandi.

“Sebelumnya mereka izin pulang untuk mandi di rumah,” kata Juwain menjelaskan kronologi kejadian.

Dari keterangan warga, anggota Polsek Soko, Ardi menambahkan sebelumnya tiga siswa hanya berenang di tepian embung. Namun beberapa menit kemudian korban semakin ke tengah dan tiba-tiba menghilang. Dua teman korban mengetahui Andrean tenggelam langsung bergegas lari meminta pertolongan kepada warga sekitar.

"Dua temannya lari meminta pertolongan kepada Mbah Samuri,” kata Ardi.

Mendengar jeritan dua anak ini warga bergegas mencari dan menyisir embung. Dengan peralatan seadanya embung yang diperkirakan berkedalaman 2 hingga 5 meter dapat ditemukan 40 menit kemudian.

“korban ditemukan dengan kondisi lemas, hidungnya juga mengeluarkan cairan kental seperti ingus yang menyumbat di lubang hidungnya,” sambung dia.

Warga yang melihat proses pencarian korban turut histeris, saat korban diangkat keluar lokasi Embung dengan kondisi tubuh korban pucat dan membiru.

Setelah mendapat serangkaian penanganan medis, korban dibawa ke rumah duka dan diserahkan kepada keluarganya.

Mengenai tragedi ini, Kepala Dinas Pendidikan Tuban Nurkhamid belum bisa dikonfirmasi. Nurkhamid belum memberikan tanggapan apakah ada sanksi disiplin kepada kepala sekolah maupun guru kelasnya. (min)