JATIMPOS.CO/JEMBER - Nasib naas menimpa Dwi Sugesti Megamuslimah (23) warga Dusun Karangsukup, Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.
Perempuan yang berprofesi jurnalis ini pada Kamis malam (30/5/2024) sekitar pukul 22.00 WIB menjadi korban kecelakaan di jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Informasi di lokasi kejadian yang diterima JatimPos, Mega sapaan akrabnya mengendarai motor Vario bernopol P 5848 YW, ditabrak dari belakang mobil Sigra putih bernopol P 1149 KU yang dikemudikan Hariyadi (42) warga asal Jalan Srikoyo Nomor 39, Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.
Diduga pengemudi Sigra kondisi mabuk. Korban sampai berita ini ditulis, masih menjalani perawatan di RSU Kaliwates Jember.
Dari cerita teman korban Ambang Laksono (25), Saat kejadian dalam perjalanan pulang dari kampus Universitas Islam Negeri KH Ahmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menuju rumah kosnya.
"Mega itu baru pulang dari kampus, sampai di Jalan Hayam Wuruk depan Mapolsek Kaliwates. Korban yang naik motor melaju dari arah barat ke timur. Dari belakang ditabrak sama mobil sigra putih itu," kata Ambang saat dikonfirmasi di Jember, Jumat pagi (31/5/2024).
Berdasar keterangan warga, pengemudi diduga dalam pengaruh alkohol. Saat itu mobil Daihatsu Sigra berjalan beriringan dengan mobil Toyota Kijang di sebelah kiri.
“Gak tau, apa juga balapan atau terburu-buru," imbuhnya.
Korban terlempar beberapa meter ke depan. Motor hancur ringsek. Korban tidak sadarkan diri lalu dibawa ke RSU Kaliwates. Pengemudi sempat akan kabur, namun dicegah warga.
"Sesaat setelah kejadian kecelakaan, pengemudi Sigra diketahui tidak keluar dari mobilnya. Gak tau syok. Tapi warga itu minta pertanggung jawaban dan sopirnya tidak keluar. Bahkan mobil sampai digedor-gedor kaca dan bodi," ungkapnya.
Usai kejadian keluarga korban, Aan Zulfikar, keluarga berupaya mengajukan laporan ke polisi. Namun, permohonannya ke belum kunjung terlayani. Padahal, mereka sudah mendatangi Unit Laka Satlantas Polres Jember di jalan Letjen Panjaitan, Sumbersari. Keluarga korban mengaku hanya ditanyai beberapa hal oleh petugas bernama Briptu Lutfi, tapi tidak kemudian diberi tanda bukti laporan.
Keluarga korban pun beralih mendatangi Polsek Kaliwates. Mengingat, petugas Polsek Kaliwates semula yang menangani perkara tersebut. Tapi, kedatangan keluarga pada jam 01.15 Jumat dini hari itu tidak membuahkan hasil. Kondisi gerbang Polsek Kaliwates sudah tertutup. Tiada seorang pun petugas yang keluar walau bel diluar pagar dipencet berkali-kali.
"Saya sudah ke Satlantas, namun (sampai saat ini) tidak diberi tanda bukti laporan," ungkap Aan Zulfikar, kakak ipar korban.
Aan menyerahkan STNK motor yang dikendarai korban ke Briptu Lutfi. Dia melihat mobil beserta pengemudi yang menabrak korban juga berada di Satlantas kala itu.
Ia tidak tahu persis si pengemudi menjalani pemeriksaan untuk keperluan penyelidikan atau tidak di Satlantas. Sepengetahuannya, Briptu Lutfi berbincang-bincang dengan si pengemudi yang ditemani beberapa orang temannya.
Briptu Lutfi anggota Satlantas yang disebut-sebut menangani perkara ini menolak berkomentar kala ditanyai wartawan saat berada di Polsek Kaliwates. Dia juga enggan menanggapi sambungan telepon ketika hendak dikonfirmasi tentang belum terbitnya tanda bukti laporan keluarga korban. (Ari)