JATIMPOS.CO/KAB. JEMBER - Di tengah gemerlapnya pagelaran Jember Fashion Carnival (JFC), masalah sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung pasca acara menjadi perhatian utama.
Namun, hal ini terselesaikan dengan belasan pelajar dari SMK Santo Paulus Jember melakukan aksi sosial dengan memungut sampah sepanjang rute JFC sejauh 3,6 kilometer.
Para pelajar ini mengambil peran dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan memungut sampah yang tidak terangkat oleh petugas Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Jember.
Aksi ini dipimpin oleh Dina Putu Ayu Kristiyanti, guru Biologi SMK Santo Paulus Jember, yang menyatakan bahwa kegiatan tersebut telah menjadi tradisi sejak 2016.
"Setiap ada karnaval atau JFC, aksi para pelajar ini sudah dilakukan sejak tahun 2016 lalu mas," ujar Dina pada Sabtu sore (3/8/2024).
Para pelajar tidak hanya memungut sampah, tetapi juga menyediakan karung sampah di sepanjang rute agar penonton dapat membuang sampah mereka dengan benar.
Mereka berharap dengan berinteraksi langsung dengan penonton, kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan akan meningkat.
"Kami sengaja bertemu dengan penonton agar mereka sadar dan tidak membuang sampah sembarangan. Jika sampah dibuang di jalan, akan tertiup angin dan semakin berserakan," jelas Dina.
Ia berharap pemerintah dan penyelenggara JFC juga memperhatikan masalah sampah yang menjadi masalah yang kadang tertinggalkan.
Dina juga menyoroti kurangnya tempat sampah di sepanjang rute JFC, yang menjadi kendala utama dalam menangani masalah sampah.
"Kami hanya menemukan dua tempat sampah di sepanjang jalan ini, tentu tidak cukup untuk menampung sampah ribuan bahkan puluhan ribu orang yang hadir," tutupnya.(Ari)